Saya adalah satu satu manajemen Kopdit Kubu Bingin, akrabnya saya dipanggil dewa ayu. Nama lengkap saya : Dewa Ayu Putriani. Saya lahir di Gianyar, 19 Maret 1981. Hoby saya : curhat dan menulis. Saya adalah anak pertama dari Dewa Ketut Raka dan Desak Made Raiani. Kehidupan orang tua saya adalah seorang pedagang. Sejak kecil (usia 6 tahun) saya ditinggal orang tua laki saya menikah. Anehnya ditempat kerja saya yang baru di Tengkulak Kelod, Desa Kemenuh, Gianyar saya harus bertemu dengan keluarga bapak saya yang baru. Sebelumnya keluarga saya di Medahan Gianyar tidak ada komunikasi dengan keluarga bapak saya yang baru di Tengkulak Kelod. Sejak saya bekerja di koperasi kredit kubu bingin yang berlokasi ditempat bapak saya tinggal sekarang, hubungan saya dengan keluarga bapak yang baru menjadi lebih baik. Sejak kecil saya hidup dari kasih sayang seorang ibu. Saya adalah saudara tertua dari empat bersaudara. Dengan alasan karena ibu saya tidak bisa punya anak lelaki akhirnya bapak menikah lagi. Syukurlah pada istrinya yang kedua bapak saya mendapatkan apa yang menjadi mimpinya. Dari istri kedua bapak saya punya anak perempuan satu dan dua anak laki-laki.
Hidup dalam kesederhanaan dan mau menerima kenyataan hidup sudah mendarah daging dalam hati saya. Dengan kesabaran dan cinta kasihnya ibu saya menghidupi keluarga kami. Bapak saya tidak pernah pulang dan pernah memberikan nafkah. Saya & Ibu harus berjualan keliling agar bisa makan dan sekolah. Saya masih ingat waktu duduk di sekolah SMP N 1 Gianyar, setiap hari saya harus berjualan dikelas sampai saya pernah dipanggil guru BP. Guru BP merasa terketuk hatinya melihat kerja keras saya.
Setelah tamat dari SMP saya akhirnya memikirkan untuk melanjutkan kesekolah kejuruan yaitu populernya tahun itu SMEA dan saat ini sudah berganti nama dengan SMK N I Gianyar. Saya mendapat jurusan Tata Usaha bidang studi kesekretariatan. Saya senang dan bangga sekali karena prestasi saya sejak SD untuk dapat juara kelas, ditingkat SMEA terulang kembali. Saya tidak bayar SPP karena saya dapat bea siswa. Saya juga pernah mewakili SMEA untuk lomba keahlian dibidang kesekretariatan seluruh SMEA di tingkat Bali di SMKN 4 Denpasar. Sebenarnya waktu itu saya tidak ada persiapan sama sekali karena saya masih proses PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Dinas Sosial Gianyar. Tapi saya berusaha untuk tampil dan mencari pengalaman. Walaupun saya tidak dapat juara tapi dalam hati saya bangga. Bagaimana tidak saat lomba itu kita betul-betul dihadapkan seperti bekerja di suatu kantor. Kita diberikan komputer untuk mengerjakan persoalan kantor seperti membuat surat penawaran, kita harus komunikasi yang baik dengan telepon, berpakaian seperti layaknya seorang sekretaris, semua gerak - gerik kita dinilai. Disana saya ketemu dengan anak-anak jenius tapi saya heran kebanyakan dari mereka dari keluarga yang sederhana. Kenapa ya...?
Setelah lulus dari SMK N I Gianyar saya rencana mau melanjutkan ke perguruan tinggi (UNUD) karena dari nilai saya sudah lulus UMPTN. Tapi sayangnya saya harus mengalah karena ibu saya belum mampu membiayanya. Akhirnya setelah selesai ujian saya ada tawaran kerja di Kopdit Kubu Bingin (training) oleh Bp. Made Subagia. Tepatnya tanggal 7 Mei 1999 saya mulai bekerja di Kopdit Kubu Bingin yang berlokasi di Br. Tegalbingin, Desa Mas Ubud - Gianyar. Saat saya menjadi karyawan, anggota koperasi saat itu baru 41 orang dan tidak ada penabung dari calon anggota kecuali Kalpika Art Studio. Waktu itu Manajer Kopdit Kubu Bingin adalah Bp Emanuel Frans Supriyanto dan Bp Gusti Ngurah Nuraga karyawan Yayasan Kosayu Cab. Dps yang diperbantukan di Kopdit Kubu Bingin. Sebagai karyawan koperasi saya tidak hanya mengurus koperasi tapi saya harus memasak untuk karyawan kalpika dan mengembangkan kalpika lewat tenun ikat bekerjasama dengan Bu Marina yang berlokasi saat itu di Hotel Hibah Ubud.
Saya masih ingat saat itu pernah menanyakan kepada Bp Frans apa itu Kopdit/CU? Tanggapan bp Frans saat itu : Credit Union berasal dari kata Credere yang berarti kepercayaan. Anggota memberikan kepercayaan kepada koperasi untuk mengelola keuangan mereka dan koperasi menjaga kepercayaan anggota dengan memberikan pelayanan yang baik dan menjaga keamanan keuangan mereka dengan baik. Terus saya bertanya lagi, apa saja keunggulan CU, jawabnya : DAPERMA. Saya terus lagi bertanya? Kenapa keanggotaan disini hanya sedikit sekali, apakah hanya untuk kalangan seniman saja, kapan berkembang? Jika penabung tidak ada dari calon anggota darimana sumber modal koperasi? Akhirnya dengan lugas Bp Frans menjawab : coba anda dekati keluarga dulu, untuk menabung dulu dan ajak mereka gabung menjadi anggota CU. Sebelum mensosialisasikan kepada orang lain sebagai karyawan tentunya saya menjadi anggota terlebih dahulu. Kemudian ibu saya, paman, nenek, saudara saya dekati dan teman terdekat.
Setahun saya menjadi karyawan kopdit tepatnya pertengahan Maret 2000 saya diberikan kesempatan untuk mengikuti Loknas Inkopdit di Hotel Sahid Raya Solo. Saya kaget disana karena saya peserta termuda. Wah ... saya senang sekali karena baru pertama kali menginjak wilayah Jawa dan tidur di hotel berbintang. tahun 1999 - 2002 saya menjadi kolektor merangkap kasir juga bantu pak gusti Nuraga. Tahun 2002 - 2005 Ketua yang menjabat pada waktu itu Bp. Hadi Siswanto beliau mempercayakan saya sebagai koordinator dan Bp Gusti Nuraga sebagai Bendahara. Tahun 2005 -2007 saya memegang jabatan sebagai Kepala Operasional. Tahun 2008 - sekarang Manajer. Bermodalkan ketekunan dan kerja keras adalah motivasi hidup saya. Saya akan berusaha menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada saya dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas hidup saya.
Yang perlu digaris bawahi adalah memimpin itu tidak mudah karena pemimpin tidak mungkin bisa menyenangkan hati semua orang. Kesalahan bawahan menjadi beban moril bagi pemimpinnya. Hendaknya kita menghargai pemimpin kita karena seorang pemimpin yang bijak akan selalu memikirkan kesejahteraan bawahannya. Itulah sedikit profile hidup saya .... yang menjadikan saya seperti sekarang ini. Sesuatu mimpi memerlukan perjuangan. Tawakal dan berdoa kunci kesuksesan dalam meraih suatu impian. Terima kasih
Hidup dalam kesederhanaan dan mau menerima kenyataan hidup sudah mendarah daging dalam hati saya. Dengan kesabaran dan cinta kasihnya ibu saya menghidupi keluarga kami. Bapak saya tidak pernah pulang dan pernah memberikan nafkah. Saya & Ibu harus berjualan keliling agar bisa makan dan sekolah. Saya masih ingat waktu duduk di sekolah SMP N 1 Gianyar, setiap hari saya harus berjualan dikelas sampai saya pernah dipanggil guru BP. Guru BP merasa terketuk hatinya melihat kerja keras saya.
Setelah tamat dari SMP saya akhirnya memikirkan untuk melanjutkan kesekolah kejuruan yaitu populernya tahun itu SMEA dan saat ini sudah berganti nama dengan SMK N I Gianyar. Saya mendapat jurusan Tata Usaha bidang studi kesekretariatan. Saya senang dan bangga sekali karena prestasi saya sejak SD untuk dapat juara kelas, ditingkat SMEA terulang kembali. Saya tidak bayar SPP karena saya dapat bea siswa. Saya juga pernah mewakili SMEA untuk lomba keahlian dibidang kesekretariatan seluruh SMEA di tingkat Bali di SMKN 4 Denpasar. Sebenarnya waktu itu saya tidak ada persiapan sama sekali karena saya masih proses PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Dinas Sosial Gianyar. Tapi saya berusaha untuk tampil dan mencari pengalaman. Walaupun saya tidak dapat juara tapi dalam hati saya bangga. Bagaimana tidak saat lomba itu kita betul-betul dihadapkan seperti bekerja di suatu kantor. Kita diberikan komputer untuk mengerjakan persoalan kantor seperti membuat surat penawaran, kita harus komunikasi yang baik dengan telepon, berpakaian seperti layaknya seorang sekretaris, semua gerak - gerik kita dinilai. Disana saya ketemu dengan anak-anak jenius tapi saya heran kebanyakan dari mereka dari keluarga yang sederhana. Kenapa ya...?
Setelah lulus dari SMK N I Gianyar saya rencana mau melanjutkan ke perguruan tinggi (UNUD) karena dari nilai saya sudah lulus UMPTN. Tapi sayangnya saya harus mengalah karena ibu saya belum mampu membiayanya. Akhirnya setelah selesai ujian saya ada tawaran kerja di Kopdit Kubu Bingin (training) oleh Bp. Made Subagia. Tepatnya tanggal 7 Mei 1999 saya mulai bekerja di Kopdit Kubu Bingin yang berlokasi di Br. Tegalbingin, Desa Mas Ubud - Gianyar. Saat saya menjadi karyawan, anggota koperasi saat itu baru 41 orang dan tidak ada penabung dari calon anggota kecuali Kalpika Art Studio. Waktu itu Manajer Kopdit Kubu Bingin adalah Bp Emanuel Frans Supriyanto dan Bp Gusti Ngurah Nuraga karyawan Yayasan Kosayu Cab. Dps yang diperbantukan di Kopdit Kubu Bingin. Sebagai karyawan koperasi saya tidak hanya mengurus koperasi tapi saya harus memasak untuk karyawan kalpika dan mengembangkan kalpika lewat tenun ikat bekerjasama dengan Bu Marina yang berlokasi saat itu di Hotel Hibah Ubud.
Saya masih ingat saat itu pernah menanyakan kepada Bp Frans apa itu Kopdit/CU? Tanggapan bp Frans saat itu : Credit Union berasal dari kata Credere yang berarti kepercayaan. Anggota memberikan kepercayaan kepada koperasi untuk mengelola keuangan mereka dan koperasi menjaga kepercayaan anggota dengan memberikan pelayanan yang baik dan menjaga keamanan keuangan mereka dengan baik. Terus saya bertanya lagi, apa saja keunggulan CU, jawabnya : DAPERMA. Saya terus lagi bertanya? Kenapa keanggotaan disini hanya sedikit sekali, apakah hanya untuk kalangan seniman saja, kapan berkembang? Jika penabung tidak ada dari calon anggota darimana sumber modal koperasi? Akhirnya dengan lugas Bp Frans menjawab : coba anda dekati keluarga dulu, untuk menabung dulu dan ajak mereka gabung menjadi anggota CU. Sebelum mensosialisasikan kepada orang lain sebagai karyawan tentunya saya menjadi anggota terlebih dahulu. Kemudian ibu saya, paman, nenek, saudara saya dekati dan teman terdekat.
Setahun saya menjadi karyawan kopdit tepatnya pertengahan Maret 2000 saya diberikan kesempatan untuk mengikuti Loknas Inkopdit di Hotel Sahid Raya Solo. Saya kaget disana karena saya peserta termuda. Wah ... saya senang sekali karena baru pertama kali menginjak wilayah Jawa dan tidur di hotel berbintang. tahun 1999 - 2002 saya menjadi kolektor merangkap kasir juga bantu pak gusti Nuraga. Tahun 2002 - 2005 Ketua yang menjabat pada waktu itu Bp. Hadi Siswanto beliau mempercayakan saya sebagai koordinator dan Bp Gusti Nuraga sebagai Bendahara. Tahun 2005 -2007 saya memegang jabatan sebagai Kepala Operasional. Tahun 2008 - sekarang Manajer. Bermodalkan ketekunan dan kerja keras adalah motivasi hidup saya. Saya akan berusaha menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada saya dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas hidup saya.
Yang perlu digaris bawahi adalah memimpin itu tidak mudah karena pemimpin tidak mungkin bisa menyenangkan hati semua orang. Kesalahan bawahan menjadi beban moril bagi pemimpinnya. Hendaknya kita menghargai pemimpin kita karena seorang pemimpin yang bijak akan selalu memikirkan kesejahteraan bawahannya. Itulah sedikit profile hidup saya .... yang menjadikan saya seperti sekarang ini. Sesuatu mimpi memerlukan perjuangan. Tawakal dan berdoa kunci kesuksesan dalam meraih suatu impian. Terima kasih
0 blogger-facebook:
Posting Komentar
Untuk memperlengkapi blog ini kami perlu kementar anda