SUBSCRIBE

10 Cara Menulis atau Berkomonikasi Yang Jelas

1.Biasakan menulis dengan kalimat-kalimat pendek. Hindari kalimat panjang yang beranak-pinak (anak-anak kalimat).

2.Gunakan dan pilih kata-kata yang sederhana dan dimengerti khalayak ramai. Hindari kata-kata teknis yang hanya dimengerti kalangan terbatas.

3.Gunakan kata-kata yang biasa dipakai awam

4.Buang dan hindari kalimat-kalimat yang tidak perlu.

5. Berikan tindakan dalam kata kerja yang anda pakai.

6. Tulis seperti anda berbicara (gunakan bahasa percakapan).

7. Gunakan istilah-istilah yang dapat dikhayalkan oleh pembaca anda

8.Rangkaikan dengan pengalaman pembaca anda.

9. Gunakan beberapa variasi.

10. Tulis untuk berekspresi, bukan untuk mengimpresi.

Pelatihan Jurnalistik Tegaljaya Semarak

Pelatihan Jurnalistik dilaksanakan selama 2 (dua) hari, 16 - 17 Oktober 2010 bertempat di Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung, Kuta, Badung dengan penyelenggara adalah Tabloid Mentik. Peserta berjumlah 20 orang, dengan latarbelakang majemuk (pelajar, akedemisi, advertising dan karyawan koperasi).

Narasumber yang dihadirkan sangatlah kompeten dibidangnya, siapakah dia? Dia seorang Dosen Komunikasi dan redaktur Koran Fajar Bali, dia bernama Emannuel Dewata Oja, panggilan akrabnya bung Oja. Kepiwaiannya dibidang kewartawanan tidak disangsikan lagi. Dia sesosok narasumber yang humoris dan berkarakter.

Pelatihan Jurnalistik dibawah koordinator Bung Oja sungguh semarak. Adanya interaksi yang baik antara narasumber dan peserta sangat menghidupkan suasana diklat tersebut, tanpa terasa pelatihan hari pertama hampir mendekati tengah malam. Walaupun materinya cukup padat namun semua selesai tepat pada waktunya. Tidak hanya teori saja yang diberikan, praktekpun dilakukan. Dengan adanya penyeimbang antara teori dan praktek membuat peserta merasa puas karena mereka bisa tahu secara langsung cara menulis berita. Setiap peserta menyampaikan hasil karyanya didepan kelas dan langsung ditanggapi narasumber (diberikan masukan yang konstruktif).

Dalam pelatihan ini narasumber menyampaikan sebuah pesan, " Siapa yang bisa menguasai media, dia akan menguasai dunia dan begitu hebatnya media sehingga bisa mengangkat/menjatuhkan seseorang secara seketika,". Ia juga menandaskan bahwa "Penentu opini publik adalah jurnalistik".

Melalui pelatihan jurnalistik diharapkan lahirlah jurnalis-jurnalis handal pembawa perubahan perkembangan informasi didunia perkoperasian secara khusus dan media komunikasi secara umum. Melalui media kita tingkatkan kualitas SDM Indonesia (Ayu)