SUBSCRIBE

Kopdit Kubu Bingin Terima Kunjungan Istimewa Dari Canada

Emanuel Frans Supriyanto (Konsultan Kopdit Kubu Bingin/Pengurus Inkopdit Jakarta) Minggu, 24 Februari 2012 mengantarkan tamunya dari Canada yaitu Robby Tulus (mantan ICA dan Penasehat YAKA), Mr. Bruce Thordarson, Director-General of the International Co-operative Alliance (ICA), Suroto (Ketua & CEO LSP2I) dan rombongannya berkunjung ke Kantor Kopdit Kubu Bingin. Mereka disambut baik oleh Kepengurusan dan Manajemen Kopdit Kubu Bingin pukul 14.45 Wita.

Pengurus Kopdit Kubu Bingin dengan tamunya menyampaikan," Terima kasih telah memilih Kopdit Kubu Bingin untuk berkunjung, merupakan penghormatan bagi kami semua dikunjungi oleh jempolan WOCCU, semoga pertemuan ini menjadikan Kopdit Kubu Bingin semakin besar". Tanpa terasa +  45 menit mereka mengadakan diskusi tentang  Credit Union dan pertemuan tersebut berakhir di Rumah Makan Sawah Indah Peliatan -Ubud untuk menikmati santap sore.

Tempatkan Diri Pada Porsinya

Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani) adalah seorang mahasiswi dan juga seorang ibu. Ia menjalani hidup berumah tangga selama 11 tahun, menjadi wanita karir (bekerja di Kopdit Kubu Bingin) selama 12.5 tahun dan menjadi pelajar di Universitas Ngurah Rai Denpasar selama 1,5 tahun.

Kuliah memang cita - citanya sejak duduk dibangku sekolah kejuruan. Saat menimba ilmu di SMK Negeri 1 Gianyar, pernah ia diberi kesempatan untuk kuliah di Universitas Negeri Unud Jimbaran (UMPTN/lulus tanpa seleksi). Ia sangat senang mendapatkan peluang itu namun orang tua tidak mendukung karena ekonomi belum menunjang, ada ketakutan berhenti ditengah jalan karena biaya. Sebagai seorang anak, ia menerima semua itu dengan lapang dada karena saya yakin peluang itu pasti datang bila saatnya tiba.

Ternyata Tuhan berencana lain. Tepatnya setelah selesai ujian (6 Mei 1999), ia mendengar berita dari salah satu Pengurus Kopdit Kubu Bingin Pak Made Subagia bahwa Kopdit Kubu Bingin memerlukan karyawan dengan fasilitas internet. Ada keinginan bekerja waktu itu agar bisa membantu penghasilan ibu, tapi ada keraguan karena ijasah belum diterima karena belum dinyatakan lulus, menunggu waktu 3 bulan. Syukurnya melalui rekomendasi Pak Made Subagia ia diterima kerja di Kopdit Kubu Bingin tanggal 7 Mei 1999. Jeda libur di SMK ia pakai training di Kopdit, syukurlah selesai training 3 bulan, ijasahnya ia bisa setor ke Kopdit Kubu Bingin sebagai prasyarat menjadi karyawan. Kini tanpa terasa sudah 12,5 tahun ia mengabdikan dirinya di Kopdit Kubu Bingin, mulai jadi seorang kolektor - saat ini dipercaya sebagai seorang manajer. Dalam perjalanan yang cukup panjang, tantangan yang beraneka ragam yang membuat ia mencintai pekerjaan ini. Ia merasakan bekerja di Kopdit Kubu Bingin merupakan "yadnya" tidak hanya mengejar penghasilan semata. Bekerja di Kopdit ada nilai sosial yang bisa kita berikan untuk sesama, itulah yang membuat ia betah bekerja di Kopdit. Kalau bekerja orientasinya pada hasil/pendapatan memang masih sangat jauh namun kenyamanan, mencintai pekerjaan dan nilai seni dari pekerjaan juga menjadi bahan pertimbangan.

Persaingan sangat ketat dewasa ini, dimana ia merasakan bahwa pendidikan itu harus ditingkatkan dan secara otomatis akan mengangkat citra lembaga dan keluarga. Itulah yang melatarbelakangi saya untuk memutuskan kuliah. Saya ingin memanfaatkan waktu karena anak - anak masih kecil, biaya keluarga masih bisa ditekan. Dukungan suami dan keluarga, merupakan faktor utama keberanian ia melangkah "kuliah", ekonomi menjadi faktor ke - 2 karena saya sudah bekerja, walaupun harus diakui penghasilan ia saat ini betul pas-pasan namun ada keyakinan, manajemen kas adalah selusinya. Agar pekerjaan tidak terganggu, ia mengambil kuliah sore. Apabila ada kegiatan kuliah pada saat jam kerja Kopdit ia mohon dispensasi ke Pengurus untuk memberikan ijin sehingga semuanya bisa berjalan lancar.

Dengan aktifitas yang begitu padat mengharuskan untuk pandai dalam memanage waktu antara keluarga, karir dan kuliah. Pertengkaran kecil pasti ada dalam rumah tangga dan hal ini tidak bisa dipungkiri, dimana seharusnya berkumpul dengan keluarga, masih harus menyelesaikan pekerjaan dengan aktifitas kerja dan kuliah.

Bagaimana ia mengatasi problema keluarga? Hal utama yang dilakukan : memberikan pengertian/penjelasan secara detail terutama suami, manfaat kuliah dan bekerja tanpa harus melupakan kodrat sebagai seorang ibu yaitu mengurus anak dan rumah tangga. Menjelaskan kepadanya bahwa semua yang dilakukan demi keluarga, hasilnya mungkin belum nyata saat ini namun akan menuai pada saatnya dibutuhkan. Mengurus anak dan rumah tangga bukan hanya tugas seorang istri begitu juga mencari nafkah bukan hanya tugas seorang suami, kerjasama dan memberikan kepercayaan kepada kedua belah pihak antara saya dan suami.

Bagaimana dengan anak?
Anak adalah titipan Tuhan sehingga kita wajib memiliharanya dan memberikan yang terbaik kepada mereka karena mereka adalah generasi penerus kita nantinya. Agar anak tidak merasa tertinggalkan, meminta suami saat ia tidak ada dirumah agar memperhatikan pendidikan mereka, mendampingi mereka belajar. Sebagai seorang ibu saya juga harus meluangkan waktu saya untuk membina mereka. Malam hari datang dari kerja dan kuliah ia meluangkan waktu mendampingi putrinya mengerjakan tugas - tugas sekolah.

Bagaimana dengan aktifitas kuliah?
Kuliahnya di Universitas Ngurah Rai Denpasar, Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi, Semester III. Efektif kuliah Hari Senin - Kamis, Pukul : 17.00 - 21.00 Wita. Saya juga ikut berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dipercaya sebagai bendahara. Walau dihadapkan dengan tugas - tugas yang begitu padat, berusaha mengikuti semuanya dan memohon dispensasi kepada bapak Dekan/Dosen jika tidak bisa mengikuti kuliah disebabkan aktifitas kerja ataupun acara keluarga, berusaha menjadi mahasiswa yang baik, mengikuti ketentuan perkuliahan secara umum.


Bagaimana dengan Pekerjaan?
Saat berada ditempat kerja berusaha fokus dan konsentrasi, memberikan yang terbaik untuk lembaga ditempat saya bekerja yaitu di Kopdit Kubu Bingin, Jl. Tengkulak Mas, Kemenuh - Gianyar. Menunjukkan prestasi, loyalitas dan dedikasi dalam bekerja. Menciptakan inovasi dalam penyelesaian pekerjaan dengan harapan tercipta perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Kopdit Kubu Bingin adalah masa depannya, iapun menunjukkan kinerja yang terbaik karena disini awal nafas kehidupannya dicurahkan.

Pada intinya kita bisa melakukan hal luar biasa, walaupun secara logika ada "keraguan" akankah kita mampu melakukannya. Berani mencoba itu hal yang paling penting, keyakinan pada diri sendiri serta komitmen adalah modal utama. Hentikan hanya berpikir, kerjakan/lakukan! Belajar memposisikan diri kita, lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, jika saat ini kita bisa lakukan kenapa harus menunggu esok? optimislah! "Sesuatu yang baik pasti menuai yang baik"!.


Kunjungan General Manager Inkopdit Jakarta ke CU Kubi

Sungguh merupakan suatu penghormatan yang luar biasa untuk CU Kubi karena mendapat kunjungan dari General Manager Inkopdit Jakarta (Bp Abat Elias, SE ) pada hari Jumat, 25 Pebruari 2011 Pukul : 09.20 - 09.40 Wita didampingi Anggota Pengurus Inkopdit (Bp. Emanuel Frans Supriyanto). Pertemuan yang sesaat ini menjadi inspirasi betapa solidaritas GKKI (Gerakan Koperasi Kredit Indonesia) sangat tinggi. Jarak dan ruang waktu bukanlah menjadi alasan untuk mengunjungi CU (Credit Union).

Seorang pemimpin untuk mengetahui perkembangan organisasi yang dipimpinnya tidak hanya diam dibelakang layar namun pendampingan/kunjungan kerja yang dilakukan menjadi inspirator / spirit bagi tempat yang dikunjungi.

Dalam kunjungannya Pak Abat menyampaikan, "Terinspirasi dengan disain struktur organisasi yang mempunyai karakteristik seni yang mengagumkan, disain logo yang artistik dan hasil Forum Manajer Yogya 27 Maret 2004 dan Jakarta 10 Desember 2005 terpajang rapi di ruangan manajer, ini sebuah penghargaan yang luar biasa untuk gerakan".

Ditengah - tengah waktu yang singkat, Pak Abat sempat bertatap muka dengan salah satu anggota CU Kubi (Bu Jero Serintin), dengan santainya Beliau mendengar semua keluh kesah dari anggota Kubi tersebut. Bu Jero menceritakan tentang kebanggaannya menjadi anggota CU Kubi, apalagi CU Kubi telah memberikan kepercayaan padanya untuk merintis usaha "traktornya" di Karangasem.

Pertemuannya dengan manajer CU Kubi Beliau menyampaikan, " belajar Bahasa Inggris itu perlu tidak mesti menguasai semua paling tidak bisa berkomunikasi karena gerakan kita sudah mencakup "Internasional" dan menyampaikan pengalamannya ke Korea naik pesawat Hongkong tidak tahu jalan hanya informasi lewat Televisi. Waktu itu Beliau adalah satu-satunya utusan dari Indonesia yang "berambut keriting", ujarnya. Di Korea sedikit "ilmu" yang ia dapatkan tapi "banyak hal yang ia bisa lihat". Begitu penting kunjungan lapangan.

Pak Abat mengunjungi semua area lokasi Kantor CU Kubi, mulai dari ruangan tamu, ruangan administrasi, ruangan teller, ruangan manajer, ruangan diklat/pertemuan kepengurusan sampai tingkat ruangan belakang (Kamar Mandi). Kekagumannya dengan CU Kubi karena membangun kantor yang cukup representatif dengan staffnya yang murah senyum dan ramah. Beliau juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan siswi - siswi SMK Negeri 1 Mas yang sedang training di CU Kubi.

Diakhir kunjungannya Manajer CU Kubi memberikan kenang - kenangan sebuah "Jaket/Jas amamater CU Kubi dan Souvenir Payung Cantik". Selamat Jalan Pak Abat, terima kasih atas kunjungannya, salam "Credit Union"