SUBSCRIBE

Diklat Marketing Ala Kopdit Kubu Bingin

Minggu, 14 Juli 2013 Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani)  mengundang Ibu Komang Candra Dewi, SE, M.Si (The Winning Marketing)  sebagai narasumber dalam Diklat Marketing Kopdit Kubu Bingin. Kedekatan Manajer Kopdit Kubu Bingin dengan Bu Candra karena beliau adalah salah satu dosennya di Kampus Universitas Ngurah Rai. Bu Ayu melihat dan memperhatikan kompetensi yang dimiliki bu Candra, tidak hanya seorang dosen, beliau juga seorang praktisi bisnis kuliner, guru senam di Wanda Studio.

Diklat ini terselenggara karena Manajer merasakan perlu kesepahaman bersama antara kepengurusan dan manajemen mengenai apa itu marketing dan pengaruhnya dalam meningkatkan daya saing  koperasi kredit ?

Persaingan saat ini didunia perkoperasian tidak diragukan lagi, apalagi lembaga keuangan lainnya, sangat dipandang perlu semua komponen pengelola koperasi ditingkatkan kemampuannya, tidak hanya berkutat pada manajemen keuangan saja, hendaknya mulai dipikirkan untuk meningkatkan SDM dibidang pemasaran karena selama ini diklat marketing bukan menjadi prioritas utama.

Ada terlintas beberapa pertanyaan oleh Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putrian), sudahkah pengelola kopdit kompeten dibidang pemasaran? Apakah pemasaran kopdit sudah hebat dan bisa membaca peluang pasar? Sudah royalkah anggota/calon anggota kepada Kopdit tanpa pengelola kopdit memintanya? Pertanyaan - pertanyaan itu akan terjawab apabila kita mengikuti diklat marketing. Diklat ini akan sukses hasilnya jika semua komponen dari jajaran kepengurusan dan manajemen bisa mengikuti diklat ini sehingga satu kesepahaman dalam perencanaan dan tindakan.


Marketing/pemasaran dahulu dengan sekarang sudah berbeda. Dulu, kita buat produk baru dipasarkan, saat ini kita survey kebutuhan pasar, baru produk dibuat. Inilah salah satu isi diklat marketing yang mesti kita pahami semua. Sudah saatnya koperasi/kopdit berani tampil didepan, tidak lagi takut bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Mari kita berubah menjadi lebih baik dan tanamkan keyakinan kepada anggota/calon anggota, bahwa Kopdit/koperasi mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya dengan kualitas kinerja yang selalu mengutamakan kesejahteraan anggota! Salam sukses Kopdit !

Kopdit Kubu Bingin Lakukan Sosialisasi Di SMK Negeri 1 Mas

Sebelah Kiri Kepsek SMK (Drs. I Gusti Ngurah Wirahadi, M.Pd)
Sosialisasi Kopdit Kubu Bingin tidak hanya dilaksanakan untuk Anggota namun diselenggarakan juga untuk calon anggota, tujuannya agar calon anggota (masyarakat) mempunyai pemahaman yang sama, apa dan bagaimana kopdit itu?

Berdasarkan temuan/analisa dilapangan, pemahaman masyarakat tentang kopdit (koperasi kredit/credit union) masih sangat terbatas. Mereka hanya tahu koperasi adalah tempat untuk meminjam uang dan menabung.  Mereka belum tahu, apa itu Kopdit dan manfaatnya? Apa yang membedakan dengan koperasi yang lain?
Dalam kesempatan yang baik tersebut, Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani) memanfaatkan kerjasama yang selama ini mereka lakukan dengan SMK Negeri 1 Mas - Ubud (membina siswa magang/prakrin) untuk memberikan sosialisasi Kopdit/Credit Union (CU) kepada guru - guru & staf TU SMK N 1 Mas pada hari Rabu, 18 Oktober 2012 di Ruang Rapat Dewan Guru SMK Negeri 1 Mas - Ubud.

Dalam sosialisasi tersebut, manajer menyampaikan,"Koperasi Kredit yang sering juga disebut "Credit Union” adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan-pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya". Koperasi kredit ini biasanya muncul atas prakarsa dan mufakat sekelompok orang yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan diantara sesama mereka, dengan tingkat bunga yang memadai sesuai dengan kesepakatan bersama pula. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi), atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota. 

Secara praktis ikatan yang mempersatukan mereka itu dapat dibagi dalam tiga golongan. Pertama, ikatan kebersamaan lingkungan kerja. Misalnya karyawan sesuatu instansi pemerintah atau swasta, guru, perawat. Kedua, kesamaan tempat tinggal. Misalnya RT, RW, pendukuhan, Kampung, desa. Ketiga, keanggotaan sesuatu perkumpulan/organisasi. Umpamanya himpunan petani, himpunan nelayan, himpunan pecinta alam, perkumpulan mahasiswa. Pengalaman menunjukkan bahwa ketiga jenis ikatan pemersatu sebagai dasar solidaritas bersama di atas mampu memekarkan kesamaan pandangan terhadap pengembangan sikap hemat, saling percaya, penataan simpanan yang praktis dalam lingkup swadaya, penggunaan uang secara lebih bijaksana, pelayanan pinjaman secara cepat, tepat dan murah, tanpa keharusan adanya Jaminan yang tinggi bagi para anggotanya. Kecuali itu ikatan pemersatu itu memudahkan pelaksanaan usaha pendidikan yang diberikan kepada para anggota dan calon anggota. Di Kopdit Kubu Bingin ikatan pemersatu adalah "Kesenian".

Ada enam pilar / hal pokok bagi pengembangan koperasi kredit yakni swadaya, kerjasama, efisiensi, solidaritas, kesejahteraan bersama dan pendidikan yang bersinambungan. Keenam hal itu biasanya dimasukkan dalam lingkup bahan pendidikan, baik secara formal maupun secara Informal, secara lisan maupun tertulis.

Para penggerak koperasi kredit di Indonesia maupun di Negara maju seperti Amerika Serikat dan Canada berprinsip bahwa orang-orang yang hendak menjadi anggota koperasi itu harus melalui satu tahapan pendidikan awal yang disebut latihan dasar selama lima sampai tujuh hari. Aspek pendidikan dalam lingkup pengembangan koperasi kredit sangat penting karena di samping koperasi kredit adalah gerakan ekonomi melalui kegiatan, dan Koperasi kredit adalah gerakan pendidikan melalui kegiatan ekonomi.

Koperasi kredit berkembang karena pendidikan. Koperasi kredit mendapat pengawasan oleh pendidikan kredit bergantung sebagian besar pada pendidikan. Dalam pendidikan awal atau pendidikan dasar ini para calon anggota mendapat orientasi tentang penataan masalah-masalah ekonomi rumah tangga, cara menabung, meminjam, uang pangkal, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, angsuran pinjaman, bunga, denda, sisa hasil usaha, pencocokan antar buku anggota dengan catatan yang ada di bendahara (kartu simpanan dan pinjaman anggota), termasuk aspek-aspek yang oleh ibu-ibu penggerak Koperasi kredit disebut TUKKEPAR, yakni tujuan pinjaman, Kemampuan mengembalikan pinjaman, Kerajinan menabung, Prestasi dan Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi kredit. Selain aspek-aspek dari Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB) juga tercantum catatan mengenai lingkup pinjaman produktif, kesejahteraan, darurat, kelipatan pinjaman, termasuk aspek ATTUR, yakni Angsur Tepat Turut Rencana. Kecuali itu, dalam pelatihan dasar para calon anggota mendapat penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi kredit yang disepakatiatau bakal disepakati, penataan Rapat Anggota Tahunan, uraian tugas dar Pengurus, Dewan Pimpinan, Panitia Pendidikan, Paniatia Kredit, Badan Pemeriksa, dan Karyawan (kalau ada).

Pentingnya aspek pendidikan terpatri dalam pengembangan koperasi kredit dengan adanya pembakuan panitia permanen yang disebut Panitia Pendidikan. Panitia ini melakukan upaya pendidikan kepada para anggota untuk mengembangkan sumber dana dan sumber manuasia yang diantara para anggota. Pendidikan ini biasanya diadakan secara terus menerus! Oleh karena itu Wakil Ketua dari dewan pimpinan di koperasi kredit primer secara langsung biasanya jadi ketua panitia pendidikan ini. Hal itu berpangkal dari pengalaman bahwa kesulitan dari seseorang yang berkekurangan/miskin hanya dapat diatasi dengan jalan mengumpulkan dana dari mereka sendiri dan meminjamkan dana itu kepada sesama mereka asal ada pengembangan sumber dana melalui pendidikan yang bersinambungan, baik secara formal maupun informal (human investment).

Banyak manfaat yang diperoleh apabila masuk menjadi anggota Koperasi Kredit Kubu Bingin yaitu Simpan - pinjam, Daperma (Dana Perlindungan bersama) sejenis asuransi, Dana Sosial Suka maupun Duka, Pendidikan dan Masa depan yang lebih baik (Ayu)

Ratusan Pengelola Koperasi Ikuti Pelatihan KUKM di Denpasar

Manajer Kopdit Kubu Bingin & Manajer Kopdit Kubu Gunung
Dalam upaya pemberdayaan sektor Koperasi & UKM, serta untuk meningkatkan kualitas dan manajemen, pengelolaan koperasi sekaligus mensosialisasikan kebijakan peraturan No. 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang penggunaan Lambang Koperasi Indonesia, Panitia Pelatihan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) HPP - PETA Provinsi Bali yang beralamat di Jl. Pulau Misol 44 Denpasar menyelenggarakan pelatihan KUKM pada tanggal 11 Oktober 2012 dengan tema, " OPTIMALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAGEMENT & PENGELOLAAN KOPERASI SERTA KETERAMPILAN TEKNIS ANGGOTA" yang dilaksanakan di Aula Gedung Wanita "Karya Graha" Jl. Ahmad Yani - Lumintang Denpasar, diikuti oleh ratusan pengelola koperasi  di Bali.

Pelatihan ini dibuka oleh ketua panitia penyelenggara yaitu Pande Ketut Santiyasa. Kepala UPT Diklat UKM Provinsi Bali (Ketut Rai Sukerta) hadir ditengah - tengah peserta diklat mewakili gubernur bali yang berhalangan hadir karena acara yang tidak bisa ditinggalkan. Pelatihan ini mendatangkan 2 orang narasumber dari Dinas KUKM Provinsi Bali (Ir. Tutut Tutati dan Drs. I Ketut Wijana) dan seorang narasumber dari Dewan Koperasi Indonesia  Badung (Drs. I Wayan Reta, SH.MM).

Diantara ratusan peserta yang hadir, Kopdit Kubu Binginpun ikut berkontribusi didalamnya, dengan mengirim 2 orang peserta yaitu Dewa Ayu Putriani selaku Manajer Kopdit Kubu Bingin dan I Komang Mertha selaku Wakil Ketua Pengurus Kopdit Kubu Bingin. Ini adalah salah satu bentuk partisipasi didalam meningkatkan wawasan SDM pengelola koperasi, disamping juga bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap panitia penyelenggara yang telah mengundang Kopdit Kubu Bingin secara resmi

Tujuan kegiatan pelatihan ini yaitu pertama meningkatkan pengetahuan pengurus dan partisipasi aktif anggota, kedua meningkatkan pengetahuan pengurus, pengawas, karyawan, manajer dalam pengelolaan koperasi, ketiga meningkatkan pemahaman pengurus dan pengawas terhadap dinamika dan partisipasi anggota sebagai "buah" dari pendidikan anggota dan menjadikan anggota yang berpartisipasi aktif sebagai kekuatan serta pengelolaan koperasi sesuai dengan kepentingan & kebutuhan anggota, keempat meningkatkan kemampuan manajemen bisnis koperasi dan keterampilan teknis usaha anggota.

Sebagai bentuk keikutsertaan dalam acara tersebut, panitia penyelenggara telah memberikan sertifikat pelatihan kepada seluruh peserta (Ayu)

CU Kubu Bingin adakan Diklat Akuntansi

Sumber Daya Manusia professional tentunya menjadi harapan setiap organisasi apalagi credit union. Untuk menciptakan SDM yang luar biasa, pendidikan wajib terus ditingkatkan. Pendidikan bukanlah sebuah beban/biaya namun sebuah investasi untuk pengembangan credit union kedepan. Menjawab program CU Kubi ditahun 2011 adalah "Pendidikan" maka setiap kegiatan pendidikan slalu mengirim kader - kadernya untuk dibina dan ditempa baik yang dilaksanakan oleh Puskopdit BAG/Dinas Koperasi. CU Kubu Bingin tidak hanya menunggu program Puskopdit/Dinas koperasi dalam penyelenggaran diklat namun CU Kubu Bingin berinovasi menyelenggarakan sendiri pendidikan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya.

Pada hari Minggu, 19 Juni 2011 bertempat dilantai II Gedung CU Kubu Bingin telah diselenggarakan Diklat Akuntansi dengan melibatkan karyawan, pengurus dan pengawas CU Kubu Bingin, jumlah peserta 14 orang mendatangkan narasumber Bp Wayan Ceblos, S.E. yang saat ini dipercaya menjadi Manajer Puskopdit Bali Artha Guna. Pendidikan dan pelatihan ini berjalan selama 4 jam, mulai dari proses memasukkan transaksi SUM (Slip Uang Masuk), SUK (Slip Uang Keluar), SM (Slip Memo), pembuatan jurnal, buku besar, neraca saldo, neraca lajur, neraca/laporan laba rugi. Begitu panjang proses akuntansi ini sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi. Hasil akhir berupa laporan keuangan Credit Union "LKSB (Laporan Keuangan Statistik Bulanan" dan didukung laporan analisa PEARLS. Apa itu PEARLS ? P = Protection (perlindungan), E = Effective financial strukture (struktur keuangan yang efektif), A = Aset quality (kualitas aset), R = Rate of Return Cost (nilai pengembalian dan biaya), L = Liquidity (likuiditas), S = Sign of Growth (tanda - tanda pertumbuhan). Dengan PEARLS kita bisa mengukur kinerja manajemen dengan ratio - ratio yang dicapai dengan perbandingan ratio ideal.
Diklat Akuntansi betul - betul sangat dirasakan manfaatnya oleh kepengurusan CU Kubu Bingin. Mereka menyatakan bahwa ini adalah proses dasar dalam manajemen keuangan yang harus dipahami bersama tidak hanya untuk CU Kubu Bingin namun dapat diterapkan untuk kepentingan pribadi dalam membuat laporan keuangan keluarga. Ilmu yang telah dimiliki agar ditularkan ke anggota sehingga kepengurusan bisa membantu anggota dalam membuat laporan keuangan bisnis anggota "khususnya manajemen di bagian kredit".

Harapan dengan diklat ini menambah wawasan kepengurusan, memudahkan pengontrolan keuangan/manajemen sehingga terinovasi dalam penyampaian langkah - langkah konkrit untuk maju bersama mensejahterakan anggota. Selamat berjuang! (Ayu)

LOKAKARYA "MEMBANGUN MASA DEPAN CU KUBI"

Pada Hari Sabtu - Minggu, 19 - 20 Pebruari 2011, CU Kubi melaksanakan lokakarya "Membangun Masa Depan CU Kubi" dengan narasumber : Emanuel frans Supriyanto di Rumah Retret Karmel, Jl, Raya Bedugul.

Adapun acaranya sebagai berikut :

1. Jadikan sukses milik kita

2. Langkah Jitu membidik sasaran

3. Posisi Cu Kubi saat ini

3. Road Map

4. Diskusi kelompok (analisa SWOT) dari aspek Internal dan Eksternal

5. Kesimpulan (Visi CU Kubi 10 tahun)

Lokakarya ini diikuti oleh 12 peserta, terdiri dari unsur :pengurus, pengawas, manajemen dan anggota

Beberapa kesimpulan yang menarik :

1. Moto Kubi "Mekenyem, Gelis, Uwusan ditunjukkan dengan "JEMPOL KIRI"

2. Salam Visi " Aset minimal Rp 150 Milyar yang berasal dari anggota Kubi di tahun 2020

3. Salam Metal "Pendampingan"

4. Kambing Hitam terapi

5. Kinerja sukses :

- Training 10 %

- Penugasan 30 %

- Pendampingan 60%

6. Mengapa kita "GAGAL" ? karena 88% dikuasai "bawah sadar" dan 12% "sadar"

7. Tidak menggunakan standard orang lain untuk mengukur sukses kita

8. Sukses 90% dipengaruhi oleh pikiran

9. Ciptakanlah impian

10. Kegagalan timbul karena "kambing hitam" sehingga perlu di terapi

11. Berani keluar dari titik aman

Semoga lokakarya ini membangkitkan semangat kepengurusan untuk mencapai kesuksesan "SEMOGA"

Diklat NPL dan Hypnosis di Tegaljaya


Diklat NPL dan Hypnosis dilaksanakan selama 3 hari (4 - 6 Pebruari 2011) di Rumah Khalwat Tegaljaya dengan jumlah peserta 35 orang yang diselenggarakan oleh Tabloid Mentik Puskopdit BAG. Tujuan dari diklat ini adalah untuk memaksimalkan potensi diri untuk hasil yang luar biasa.

Menurut penuturan Ibu Hendrayani, salah satu peserta diklat tersebut menyatakan manfaat yang ia peroleh dari pelatihan ini :
1. Merubah pola pikir agar menjadi lebih maju (mindset)
2. Melakukan relaksasi dan terfokus pada satu tujuan (hynopsis)
3. Menetapkan sasaran yang jelas dan spesifik, dapat diukur, layak dicapai, realistis dan ada batas waktu (goal setting).
4. Metode komunikasi dalam bidang penjualan untuk membina hubungan yang baik dengan konsumen/calon konsumen yang menggunakan dasar pemahaman (hypno selling)
5.Memasukkan program yang baik atau memasukkan data baru, memperbaiki data yang rusak agar menjadi lebih optimal (terapy).

Akhir penuturannya Bu Hendrayani menyampaikan, "pelatihan ini betul - betul menambah pengetahuan pribadi saya dalam menghadapi orang - orang disekitar, semoga dapat meningkatkan potensi diri saya secara maksimal dan luar biasa didunia Koperasi Kredit Kubu Bingin ditempat saya mengabdi dan masyarakat luas.

Sosialisasi Membangun Wawasan

Salah satu pilar utama koperasi, adalah pendidikan. Koperasi yang dibangun oleh, dari, dan untuk anggota koperasi, bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota secara bersama-sama. Maka nilai pendidikan untuk menjaring dan melatih para kader berkualitas, sangatlah penting. Pengetahuan para anggota terhadap produk-produk koperasi tempat mereka bergabung, termasuk hak-hak dan kewajibannya, juga mutlak diperlukan.

Itulah beberapa poin yang terungkap dari acara Sosialisasi Koperasi Kredit, yang diselenggarakan oleh Koperasi Kredit Kubu Bingin (Kubi CU), Ubud, Gianyar. Kegiatan sosialisasi diselenggarakan Sabtu, 13 November 2010, bertempat di lantai II Ruang Rapat Kopdit Kubu Bingin. Ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Kubi CU, selain kegiatan Pelatihan Dasar Koperasi, sebagai sendi dasar perkoperasian di bidang pendidikan. Dimulai pukul 10.00 WITA, acara diikuti oleh 20 orang anggota baru dan calon anggota, dan disampaikan materinya oleh Jerry Manurip selaku Sekretaris Pengurus Kopdit, serta Dewa Ayu Putriani, Manager Kopdit Kubu Bingin.

Dalam kesempatan itu disampaikan pula berbagai hal tentang Koperasi Kubu Bingin. Mulai dari info umum sejarah koperasi ini, prosedur menjadi anggota, konsep dan karakter koperasi, serta berbagai produk simpanan dan pinjaman yang dimiliki KubiCU.

Setelah acara presentasi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta yang tampak antusias rela mengikuti acara hingga berakhir pada pukul 13.00 WITA. Banyak pula peserta yang mengajukan pendapat, bertanya ataupun memberikan masukan dan harapan, serta kesan-kesan. Misalnya seperti Wayan Andika, seorang calon anggota yang datang mewakili istrinya yang telah menjadi anggota, menanyakan tentang asuransi dan perlindungan terhadap anggota Kopdit. Nyoman Chandra dari Nyuh Kuning, menyampaikan tentang harapan-harapannya selaku anggota baru Koperasi Kredit Kubu Bingin, agar bisa menjadi pengayom bagi anggotanya secara khusus, dan masyarakat luas pada umumnya. Adapula YanikRiko seorang pedagang dari Desa Tengkulak Kaja, yang menanyakan lebih jauh tentang nilai kepercayaan terhadap anggota yang ingin meminjam, yang menjadi nilai lebih Koperasi Kredit Kubu Bingin dibandingkan dengan perbankan pada umumnya. Tanya jawab berlangsung secara dialogis (dua arah), sehingga perserta pun seluruhnya merasa cukup puas terhadap acara secara keseluruhan.

Sebagai bentuk penghargaan kepada peserta sosialisasi, diserahkan juga piagam penghargaan dan kenang-kenangan kepada masing-masing peserta. Namun karena Ketua Pengurus Kopdit Kubu Bingin I Wayan Balik Supartama saat itu berhalangan hadir sehubungan acara pelatihan audit koperasi yang diselenggarakan Inkud di Denpasar, penyerahan piagam diwakili oleh Dewa Ayu Putriani selaku Manager Kopdit Kubu Bingin. Sosialisasi ini ditutup dengan acara makan bersama, untuk lebih mempererat keakraban antar anggota koperasi (Rik)

Sosialisasi Koperasi Kredit Kubu Bingin Untuk Anggota dan Calon Anggota

Pada hari Sabtu, 13 Nopember 2010 telah dilaksanakan Sosialisasi ke-2 Kopdit Kubu Bingin untuk anggota dan calon anggota, berlangsung selama 4 jam dengan jumlah peserta 14 orang dengan fasilitator : Jerry Manurip dan Dewa Ayu Putriani, bertempat di Lantai II Gedung Kopdit Kubu Bingin.

Sosialisasi ini dilaksanakan melihat kondisi anggota yang sangat sibuk/waktunya sangat berharga. Sosialisasi ini dikemas cukup menarik sehingga materinya lebih bersifat teknis . Dengan adanya sosialisasi ini bukan berarti pelaksanaan Diklat dasar Kopdit ditiadakan namun akan tetap dilaksanakan minimal sekali dalam setahun. Melalui diklat/sosialisasi kita akan mendapatkan bibit - bibit kepengurusan masa depan sehingga Kopdit Kubu Bingin tidak miskin kaderisasi pengurus.

Tujuan dari dilaksanakan sosialisasi ini agar anggota / calon anggota mempunyai pemahaman yang dalam tentang koperasi kredit. Selama ini pemahaman masyarakat bahwa keuntungan menjadi anggota koperasi hanya simpan dan pinjam. Melalui sosialisasi ini harapan Kopdit Kubu Bingin, anggota menyadari akan hak dan kewajibannya, mengetahui secara jelas semua produk - produk kopdit/keunggulan Kopdit Kubu Bingin, saling mengenal anggota satu dengan yang lainnya, bisa mamanage keuangan/ABK (Anggaran Belanja Keluarga), tidak berfokus untuk meminjam, menabung prioritas utama dan lain sebagainya

Harapan anggota dapat terpenuhi "sejahtera" apabila anggota menyadari bahwa peranan ia di kopdit sangat tinggi, selain menjadi anggota, ia adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Wadah yang ada yaitu Kopdit Kubu Bingin adalah suatu tempat menyatukan visi dan misi anggota.
Semoga dengan rutinas sosialisasi yang dilakukan oleh Kopdit Kubu Bingin setiap 3 bulan sekali akan membawa dampak untuk peningkatan kualitas aset dan kuantitas anggota. Jayalah Kopditku, Sejahtera Anggotaku!

Shering antar Koperasi Se Bali...

Merupakan kebanggaan CU Kubi karena telah dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan peserta Diklat Akuntansi Pengelola Koperasi se - Bali untuk melaksanakan PKL selama 2 Jam (Pukul : 09.30 -11.45 Wita) dengan peserta : 22 orang termasuk pendamping dari Dinas Koperasi Prov. Bali yang membidangi UPT Diklat (Bp Widana)
Waktu yang sangat singkat tersebut diisi dengan beberapa program yaitu :
1. Perkenalan Peserta dan Kepengurusan Kubi
2. Sejarah dan perkembangan Kubi dari berbagai aspek
3. Shering : tanya-jawab
4. Observasi/praktek pembukuan, selama : 20 Menit (peserta dibagi menjadi 2 kelompok)
5. Penutup

Beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari acara tersebut :
1. Koperasi/CU hendaknya bisa menyentuh kepentingan anggota
2. Teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan perkoperasian saat ini
3. Koperasi - koperasi kecil tumbuh banyak di Bali namun keanggotaan masih minim, sebaiknya : koperasi-koperasi kecil bergabung menjadi satu sehingga lebih kuat dalam pelayanan dan permodalan

Training Of Trainer


Pendidikan adalah salah satu pilar koperasi, tertuang juga pada prinsip-prinsip koperasi butir ke-5 dan merupakan motto koperasi (berawal dari pendidikan, berkembang karena pendidikan, dikontrol oleh pendidikan dan tergantung pada pendidikan).
Mengingat pendidikan sangat esensial maka Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar bekerjasama dengan Inkopdit Jakarta menyelenggarakan Pendidikan TOT (Training Of Trainer) selama 3 hari (16-18 Oktober 2009) dengan fasilitor (Bp. Trisna Ansali dan Bp Ari Setiawan) bertempat di Aula Kecil Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung, Kuta - Badung.
Karena pendidikan TOT ini sangat dirasakan manfaatnya dalam dunia perkoperasian kendatipun berbiaya mahal tetapi tetap mendapat sambutan hangat dari koperasi primer binaan Puskopdit BAG sehingga pesertanya mencapai 35 orang (dari rencana 25 orang) terdiri dari unsur manajemen, pengurus, pengawas dan anggota.
Melalui TOT diharapkan tumbuhnya pelatih-pelatih yang handal dan tentunya mempunyai komitmen untuk kemajuan Koperasi Kredit di era masa depan karena mereka membawa bendera Koperasi. Untuk Puskopdit BAG sendiri harapannya dari TOT ini adalah ada 3 peserta yang sudah siap pakai untuk menjadi fasilitator Puskopdit BAG kedepan.
Menjadi seorang pelatih/fasilitator/motivator tidak mudah, harus mempunyai keyakinan, pengetahuan, kemampuan, kemauan dan perjuangan (pantang mundur dalam menghadapi segala hambatan/tantangan selanjutnya didunia perkoperasian.

Lomba Menggambar dan Mewarnai Tingkat TK dan SD Se- Gianyar


Pertama kalinya selama Koperasi Kredit Kubu Bingin berpetualang di dunia pendidikan menyelenggarakan Lomba Menggambar untuk SD dan Mewarnai untuk TK se- Gianyar pada hari Minggu, 6 September 2009 bertempat di Rumah Topeng dan Wayang Kampung Seni Kubu Bingin, Jl. Tegalbingin, Mas, Ubud - Gianyar. Ternyata pada acara berlangsung, ada tambahan 13 peserta baru yang mendaftar secara langsung sebagai peserta lomba. Jumlah peserta lomba 72 peserta. Peserta dikelompokkan menjadi 4 kelompok/kategori yaitu :
1. Kategori A untuk TK (mewarnai)
2. Kategori B untuk SD kelas 1 dan 2,
3. Kategori C untuk SD kelas 3 dan 4,
4. Kategori D untuk SD kelas 5 dan 6.
Pelaksanaan lomba dibuka oleh Ketua Kopdit Kubu Bingin (Bp. Wayan Balik Supartama) pada pukul 09.00 Wita. Lomba dimulai Pukul : 09.00 - 11.00 Wita
Uniknya dalam waktu 2 jam, peserta sudah dapat menyelesaikan lukisannya dengan hasil yang sangat memuaskan. Dewan Juri (Bp Herry Patrianto dan Bp Chrisna) sangat hati-hati dalam memberikan penilaiaan karena lukisan dari peserta lomba sangat baik dan menakjubkan. Ini membuktikan bahwa anak-anak kecil yang mempunyai bakat dan potensi/berprestasi hendaknya kita siapkan menjadi pelukis generasi Bali selanjutnya.
Juara I mendapatkan sebuah Piala, souvenir, voucer sibuhar Rp 100.000,-
Juara II mendapatkan sebuah Piala, souvenir, voucer sibuhar Rp 75.000,-
Juara III mendapatkan sebuah Piala, souvenir, voucer sibuhar Rp 50.000,-
Juara IV mendapatkan souvenir
Juara V mendapatkan sovenir.
Penjurian dilakukan selama 1 jam dan lomba ditutup pukul : 13.00 Wita

Training Kader Management

Menumbuhkan semangat berkoperasi dan komitmen bersama diantara keluarga besar management Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar maka diadakan Training Kader Management selama 3 hari (tertanggal 14 - 16 Agustus 2009) bertempat di monumen Nasional Makam Pahlawan Margarana, dengan melibatkan peserta sebanyak 28 orang (10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan) dengan pendamping dari manajemen primer T1V 2004 (mbak nana, pak agung dan pak purnawan) dan fasilitator Puskopdit (Bp Jack Mudastra, Bp Wayan Widastra, Bp Ketut Mudana, Bp Lilik, Bp W. Puger) dan seluruh manajemen Puskopdit BAG sebagai pendamping.
Peserta dikelompokkan menjadi 4 kelompok (masing-masing kelompok 7 orang) yaitu :
- Kelompok 1 bernama Panda
- Kelompok 2 bernama Mawar
- Kelompok 3 bernama Cendrawasih
- Kelompok 4 bernama Matahari
Peserta diberangkatkan dengan naik kendaraan roda empat full AC (truk) pada pukul : 13.30 Wita.
Setibanya ditempat, perlengkapan masing-masing peserta dilakukan penggeledahan (HP, perhiasan, pakaian dan perlengkapan yang tidak diperlukan disita dan diamankan panitia).
Semua kegiatan peserta dilaksanakan di wantilan sebelah barat dan wantilan sebelah timur untuk panitia.
Acara training kader management dibuka oleh Ketua Pengurus Puskopdit BAG ( Bp Joni) dan beliau menyatakan tidak bisa mendampingi seluruh kegiatan training karena persiapan BAG Cup.
Adapun kegiatan dari peserta selama 3 hari adalah :
1. Acara pagi : olah raga
2. Acara malam : renungan kehidupan dan renungan khusus dimakam pahlawan margarana pada tanggal 16 Agustus 2009 sebagai tanda penghormatan kepada jasa-jasanya bagi bangsa dan negara Indonesia.
3. Acara inti :
- Motivasi
- Pengetahuan berkomunikasi yang baik
- Leadership/kepemimpinan
- Pengetahuan tentang dasar-dasar koperasi kredit
- outbound (13 game dengan pemaknaan koperasi), yang dilombakan :
1. Game mencari anggota (7 jenis kacang-kacangan dan beras hitam disebar direrumputan) dan masing - masing peserta agar mengumpulkan 10 buah untuk satu jenis kacang dan yang amat sulit dikumpulkan adalah beras hitam (perumpamaan anggota yang kaya) maknanya :
agar koperasi tetap eksis kita harus memiliki anggota yang beragam jenis profesi
2. Game Survei Produk ; peserta diperlihatkan berbagai macam jenis produk, hapalkan dan tuliskan (25 buah produk)
Maknanya : kita harus bisa mengenali produk saingan kita dan yang cocok diterapkan dipasaran sehingga produk kita tetap laku dipasaran
3. Game Komunikasi : komandan regu diperlihatkan tulisan dan menyampaikan keanggotanya dan anggota yang ke -7 menuliskan apa yang mereka dengar
Maknanya : memilih orang yang tepat untuk memimpin dan pemimpin agar dapat menyampaikan pesan kepada anggotanya dengan benar sehingga tidak terjadi miss komunikasi yang mengakibatkan target tidak tercapai.
4. Game Irigasi : peserta diberikan koran dan diharapkan air mengalir diatas koran dan ember penuh berisi air.
Maknanya : Pentingnya sebuah jaringan organisasi untuk melindungi lembaga
5. Game LKSB : peserta diharapkan menempelkan perkiraanya sesuai dengan posisinya : aktiva, passiva, pendapatan dan biaya
Maknanya : manajemen harus bisa tahu tentang LKSB
6. Game Menara : peserta membuat menara setinggi-tingginya dan kuat
Maknanya : koperasi kita agar tahan dari berbagai goncangan dan diharapkan menjadi yang terbaik
7. Game Viva Air Bocor : peserta agar mampu mengeluarkan bola kecil yang ada didalam viva air
Maknanya : team management harus kompak dan terus menggali potensi yang ada, mencari terobosan/strategi jitu dalam mencapai target yang ditetapkan pengurus
8. Game Strushjump : peserta melompat dari ketinggian
Maknanya : menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih keberanian
9. Game Jaring Laba-laba : peserta diharapkan bisa melewati jaring-jaring laba-laba tanpa harus bersentuhan dengan jaring tersebut.
Maknanya : Koperasi punya aturan dan manajemen harus dapat melaksanakan aturan tersebut dan tidak boleh melanggarnya seperti : AD, ART, poljak, SOM dan SOP
10. Game Tali bersilang terbuat dari tali plastik
Maknanya : dalam menyelesaikan kredit masalah diperlukan strategi, memang sangat sulit dilakukan pemecahannya namun tetap ada selusi untuk menyelesaikannya.
11. Game Rapat : peserta menyusun gambar yang tergunting dan bibir peserta ditutup dengan latban
Maknanya : dalam sebuah rapat kita tidak harus banyak bicara, banyak memakai pikiran dan jika ada ide/gagasan baru bicara dan koperasi agar mengadakan kerjasama
12. Game memindahkan resiko : bola dipindahkan ke goul dengan hanya mempergunakan tali plastik yang dipersiapkan oleh panitia
Maknanya : untuk mengamankan asset anggota, koperasi agar membuat terobosan untuk memperkecil resiko dengan memindahkannya kepada pihak lain seperti asuransi
13. Game Menjaga Citra : peserta mengambil bola dilumpur
Maknanya : mempertahankan citra kopdit agar tetap yang terbaik
4. Acara selingan :
- Pementasan drama setiap masing-masing kelompok dan diperlombakan
Yang meraih juara dalam perlombaan drama adalah :
1. Juara Umum : kelompok Mawar
2. Juara Kedua : kelompok Matahari
3. Juara Ketiga : kelompok Panda
4. Juara Keempat : kelompok Candrawasih
- Penyegaran oleh panitia,
- Setiap kelompok menyebutkan yel-yel kelompoknya,
- Setiap kelompok menyanyikan lagu kegemarannya dan dinyanyikan pada saat kelompokkanya memenangkan game (outbound).
- Pemberian hadiah untuk setiap kelompok yang memenangkan game pada saat outbound
1. Juara Umum : kelompok Panda
2. Juara kedua : kelompok Mawar
3. Juara ketiga : kelompok Cendrawasih
4. Juara keempat : kelompok Matahari
5. Acara penutup :
- Peserta menjawab pertanyaan sesuai dengan yang diberikan panitia (evaluasi tentang kejujuran masing-masing peserta)
- Peserta diharapkan menulis nama teman disebelah kanannya dan menuliskan kritik tentang prilakunya selama 3 hari dan menuliskan 5 macam kebaikan teman sebelah kirinya
- Peserta diharapkan mengkritik kepanitiaan
- Peserta diharapkan menuliskan hal-hal yang paling berkesan selama training
- Peserta mendapatkan sertifikat training
- Peserta menyanyikan lagu kemesraan
- Peserta dan panitia foto bersama sebelum meninggalkan tempat
6. Acara Rekreasi
Peserta dan panitia berekreasi bersama ke Alas Kedaton sambil menikmati detik-detik akhir kebersamaan didalam training kader management sehingga tetap menjadi kenangan yang berharga bagi setiap pribadi peserta.

Oleh : Dewa Ayu Putriani




CREDIT UNION MICROFINANCE INOVATION

Selama 2 hari (19 - 20 Juni 2009), Puskopdit Bali Artha Guna melaksanakan pelatihan CUMI untuk seluruh binaannya dengan narasumber dari Inkopdit Jakarta. Pelatihan ini agak berbeda dengan pelatihan - pelatihan sebelumnya karena lebih disiplin. Peserta pelatihan harus taat kepada peraturan (disiplin) diantaranya :
1. HP silince
2. Tidak SMS
3. Tidak boleh terlambat
4. Tidak boleh ngantuk
5. Tidak boleh merokok
6. Tidak boleh ngerumpi
Apabila peserta melanggar, maka dikenakan sangsi administrasi Rp 5.000,00
Untuk mengatur tertibnya pelatihan maka dibentukkan kepengurusan yaitu :
Hari Jumat/19 Juni 2009
Ketua kelas : Bp. Ny. Rikus
Sekretaris : Mbak Nana
Pengamat : Bp. Wayan Jaya

Hari Sabtu/20 Juni 2009, pengurusan terdiri dari :
Ketua kelas : Bp Herry Purwanto
Sekretaris : Bu Dewa Ayu Putriani
Pengamat : Bp. Nym. Miarsa

Dalam pelatihan tersebut selama 2 hari, peserta sangat antosias, kendatipun ada beberapa peserta harus kena sangsi administrasi (suara HP nyala). Narasumber dari Inkopdit (Bp. Ari Setiawan) sangat dikagumi peserta karena dalam menyampaikan materi sangat menarik. Peserta pelatihan awalnya berjumlah : 30 orang namun sampai akhir acara menyusut menjadi : 26 peserta.
Beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari diklat CUMI adalah :
1. Kopdit/CU bukanlah lembaga sosial namun berwatak sosial
2. Setiap orang sebenarnya lebih memerlukan tabungan daripada pinjaman
3. Bangunlah kopdit/CU dengan sistem, karena dengan sistem kopdit/CU dapat melaksanakan kinerjanya dengan baik. Alat untuk mengukur kinerja CU adalah ANALISA PEARLS dan ACCES BRANDING
4. Dengan CUMI, keanggotaan CU dapat ditingkatkan. SDM (tenaga lapangan micro) harus tangguh, bisa berkomunikasi dengan baik, mempunyai daya tarik dan tekun/ulet/tidak gampang menyerah.
5. Saat promosi CU tawarkan kepada anggota/ calon pelanggan perencanaan keuangan (tabungan) dan hindari tawaran pinjaman
6. Pelayanan/service yang baik, menentukan anggota/pelanggan kita tetap bertahan menjadi anggota CU dan mereka akan menginformasikannya kepada teman-temannya.
7. Karyawan CU harus benar - benar menguasai produk knowledge lembaganya, sehingga memudahkan dalam promosi
8. Tujuan akhir dari microfinance adalah pemberdayaan kelompok
9. Apabila kelompok sudah terbentuk, pelatihan agar tetap diintensifkan tentunya dengan pokok bahasan yang berbeda dan ketua kelompok agar terus memotivasi kelompoknya
10. Sipenjamin tidak boleh menjamin peminjam micro lebih dari 2 orang
11. Maksimal pinjaman untuk microfinance Rp 3.000.000,-
12. Apabila ada kelalaian pinjaman pada salah seorang dikelompok tersebut, maka kelompok tersebut harus menanggungnya (sebaiknya masing-masing kelompok menyediakan kas untuk antisipasi kredit lalai.
13. Investigasi (survei) dan dokumentasi peminjam micro sangat penting untuk menentukan kelayakan pinjaman
14. Yang terlibat dalam pencairan microfinance adalah kasir, petugas micro dan bagian kredit
15. Faktor-faktor penetu harga jual pinjaman adalah : harga beli dana, biaya operasional, laba yang diinginkan, resiko pinjaman, pajak pendapatan, kebijakan pemerintah, pesaing CU dan tingkat inflasi
16. Memberikan riward kepada petugas micro yang dievaluasi setiap 3 bulan
17. Kriteria Riward adalah : tingkat pertumbuhan anggota baru, kelalaian pinjaman dibawah 2% dan pencapaian target tabungan perhari.
18. Peserta mengharapkan agar pelatihan CUMI ini berkelanjutan dan disiplin dalam mengikuti pelatihan agar terus dikembangkan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada penyelenggara (Puskopdit BAG bekerjasama dengan Inkopdit) karena telah memberikan kesempatan kepada Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani, Wayan Suparmi dan Wayan Laba) untuk mengikuti pelatihan CUMI tersebut dengan tanpa biaya.


Belajar Weblog di Fakultas Teknik Udayana


Blog adalah sejenis buku harian yang dipajang di Internet. Remaja dimasa lalu menulis curahan hatinya dibuku harian dengan tujuan agar orang lain tidak tahu akan gejolak hatinya. Sekarang ternyata media blog tidak hanya dipakai sebatas kalangan remaja namun juga juga dimanfaatkan sebagai media informasi, promosi dan kegiatan marketing lainnya.
Melihat perkembangan dunia teknologi semakin mencuat dipasaran maka koperasi kreditpun tidak mau hanya menonton saja. Akhirnya Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar bekerja sama dengan UPT Puskom Fakultas Teknik Universitas Udayana mengadakan diklat Weblog WordPress selama 2 hari, 23-24 Mei 2009 kepada seluruh koperasi primer yang bernaung dibawah binaannya. Peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak 28 orang, dengan narasumber langsung dari mahasiswa UPT Puskom Fakultas Teknik Unud sebanyak 3 orang yaitu Bp Ketut Resika Artana, Bp Agung Indrawan dan Bp Kadek Yartono. Diklat dimulai 09.00 – 13.00 Wita.
Bp Piarsa (dosen Unud) menyampaikan bahwa peserta diharapkan agar mengaplikasikan apa yang didapat dari diklat tersebut, jangan sampai diklat yang diikuti selama 2 hari mubasir. Puskopdit BAG dan UPT Puskom Fakultas Teknik Unud akan selalu memantau perkembangan dari masing – masing blog koperasi untuk dinyatakan layak untuk diberikan sertifikat diklat.
Sebagai peserta, kami dari Koperasi Kredit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani dan Dadi Johandi, S.Pd) mengucapkan banyak terima kasih karena telah diberikan kesempatan belajar Weblog. Sebelumnya kami sudah mempergunakan fasilitas blogspot di www.koperasikreditkububingin.blogspot.com namun kami juga akan mempergunakan weblog wordpress sebagai wujud pengaplikasian dari diklat yang kami ikuti.
Kami sangat menanti komentar dari para pengajar dan pembaca atas karya tulis kami di media weblog wordpress dan juga di blogspot sehingga kami dapat meningkatkan kualitas blog kami.

Standarisasi Pelaporan Keuangan Se-BAG

Disela - sela kesibukan harian mengelola keuangan koperasi, para manajer berusaha meluangkan waktu mereka selama sehari untuk bertemu pada acara Forum Manajer se-BAG pada hari Sabtu, 13 Juni 2009, bertempat di : Kopdit Artha Bakti Asih (Jl. Kebo Utara Denpasar).
Keuangan memegang peranan terpenting dalam pengelolaan keuangan. Penyajian laporan yang benar merupakan salah satu komitmen gerakan koperasi se-BAG untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan/anggota atau pihak ketiga bahkan pemerintah. Laporan keuangan harus mengacu pada peraturan keuangan yang berlaku, sehingga para manajer betul-betul dikuras idenya untuk menghasilkan rancangan laporan yang benar dan tentunya dapat dimengerti oleh umum pada saat membacanya sehingga tidak menimbulkan makna ganda.
Berdasarkan kesepakatan bersama diantara para manajer se-BAG bahwa berkomitmen memakai pelaporan keuangan mengacu pada standarisasi akuntansi keuangan Indonesia dengan perpaduan data statistik bulanan. Karena laporan keuangan dibuat oleh manajer dan pengurus sudah memberikan wewenangnya kepada manajer maka LKSB ditandatangani hanya oleh Manajer. Khusus untuk pihak ketiga/pemerintah, LKSB ditandatangani oleh Ketua Pengurus. Manajer mempertanggungjawabkan kinerjanya hanya kepada pengurus sehingga manajer yang seharusnya menandatangani LKSB. Sedangkan laporan keuangan kepada anggota (RAT) menjadi tanggungjawab Pengurus (ditandatangani oleh Ketua dan Bendahara).
Dirangkum oleh : Dewa Ayu Putriani

Sosialisasi Program LAKH

Lembaga Advokasi dan Konsultasi Kukum (LAKH) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Bali menyelengarakan diklat sehari pada hari Jumat, 12 Juni 2009 bertempat di kantor Dekopinwil Jl. Rampai No. 1 Denpasar, dengan melibatkan peserta dari koperasi binaannya. Sebagai narasumber adalah Bp Muhammad Hidayah Permana , SH.

Sangat penting sekali masyarakat atau para pelaku perkoperasian memahami secara benar tentang arti penting Fungsi Badan Hukum Koperasi yang dimilikinya sesuai dengan UU No. 25 tahun 1992 yang menyatakan bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang baru bisa disebut koperasi setelah mendapatkan pengesahan badan hukum dari pemerintah.

Sebagian besar gerakan koperasi dalam membuat sebuah AD terkadang meniru dari AD yang sudah ada milik koperasi lain tanpa melihat kembali situasi dan kondisi dilapangan dari koperasinya sendiri dan ini merupakan suatu kesalahan, sebaiknya membuat tim perumus yang nantinya sesuai dengan kebutuhan koperasi tersebut.

Sebelum membuat koperasi hendaknya sekelompok orang yang membuat koperasi memahami nilai-nilai, jati diri dan prinsip-prinsip koperasi.
Dengan metode (C ANDo) merupakan langkah terbaik dalam menyusun AD (anggaran dasar) yaitu :
1. C >>> Clasifikasi (klasifikasi)
bahwa aturan yang dicantumkan didalam AD diklasifikasikan terlebih dahulu menghindari pokok-pokok pikiran penting penting yang harus ada di AD tidak terlewati

2. A >>> Analysis (Kaji)
bahwa setelah diklasifikasi, pokok-pokok pikiran tersebut dianalisa untuk dikembangkan dalam bentuk kalimat, pasal demi pasal, menggunakan kalimat/kata-kat a yang tidak bermakna ganda yang akan mempersulit dalam proses pelaksanaan nantinya, jangan sampai pasal yang satu dengan lainnya tumpang tindih

3. N >>> Negotiatie (Musyawarah)
bahwa tim perumus dari hasil analisa dan kembangannya kedalam sebuah musyawarah yang melibatkan anggota (rapat anggota)

4. Do >>> Do (kerjakan)
bahwa Anggaran Dasar yang sudah jadi haruslah merupakan anggaran dasar yang bisa dilaksanakan atau diterapkan. Seyogyanya anggaran dasar disahkan dalam setiap rapat anggota meskipun tidak ada perubahan. Apabila anggaran dasar yang ada dianggap perlu diadakan perubahan maka perubahan itu harus dilakukan dalam sebuah rapat anggota yang memenuhi syarat dan dibuatkan berita acara perubahan anggaran dasar.

Tanggung jawab hukum pengurus dalam pengelolaan koperasi tertuang pada pasal 34 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang berbunyi :

1. Pengurus baik secara bersama - sama maupun sendiri-sendiri menanggung kerugian yang diderita Koperasi karena tindakan yang dilakukan dengan skesengajaan atau kelalaiannya.

2. Disamping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan.

Pasal 32 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian :
Dalam mengelola koperasi, pengurus tidak boleh mendelegasikan tugasnya kepada pengelola karena hal-hal yang menyangkut pengelolaan koperasi melingkupi segala hal mulai dari penerapan azas dan prinsip-prinsip perkoperasian, keanggotaan, permodalan, pembagian SHU, pelaksanaan RA dan seterusnya yang kesemuanya telah terangkum dalam AD Koperasi adalah mutlak menjadi tugas pengurus yang harus dilaksanakan.

Selain memaparkan tentang LAKH yang tak kalah menarik adalah pembahasan mengenai teknik dan strategi membuat perjanjian, baik itu perjanjian jual-beli, kontrak, dll.
Yang berwenang membuat SK untuk karyawan adalah Pengurus Koperasi (Ketua dan Sekretaris). Apabila koperasi membeli tanah dengan waktu yang panjang hendaknya memakai nama lembaga (Hak Guna Bangunan). Tetapi apabila tanah koperasi yang dibeli hanya sebatas investasi sementara maka sebaiknya memakai nama perorangan (pengurus) dengan membuatkan surat pernyataan kepemilikan koperasi didepan notaris.
Seringkali koperasi terjebak dengan pernyataan pada surat perjanjian pinjaman dengan jaminan sertifikat tanah. Sebaiknya dalam surat tersebut mencantumkan surat tanah beserta semua isi yang berada diatasnya sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari dan harus dinotariskan, tujuannya agar sertifikat tanah tidak digandakan. Begitu juga administrasi surat - surat kredit harus lengkap. Sediakan blanko kosong, kwitansi kosong yang harus ditandatangani oleh peminjam (debitur).
Dengan sikap hati-hati koperasi dapat memperkecil resiko pinjaman bermasalah. Lebih baik mencegah daripada harus menanggung resiko yang cukup tinggi sehingga merugikan koperasi dan anggota.

Dirangkum oleh : Dewa Ayu Putriani