SUBSCRIBE

Kopdit Kubu Bingin Lakukan Sosialisasi Di SMK Negeri 1 Mas

Sebelah Kiri Kepsek SMK (Drs. I Gusti Ngurah Wirahadi, M.Pd)
Sosialisasi Kopdit Kubu Bingin tidak hanya dilaksanakan untuk Anggota namun diselenggarakan juga untuk calon anggota, tujuannya agar calon anggota (masyarakat) mempunyai pemahaman yang sama, apa dan bagaimana kopdit itu?

Berdasarkan temuan/analisa dilapangan, pemahaman masyarakat tentang kopdit (koperasi kredit/credit union) masih sangat terbatas. Mereka hanya tahu koperasi adalah tempat untuk meminjam uang dan menabung.  Mereka belum tahu, apa itu Kopdit dan manfaatnya? Apa yang membedakan dengan koperasi yang lain?
Dalam kesempatan yang baik tersebut, Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani) memanfaatkan kerjasama yang selama ini mereka lakukan dengan SMK Negeri 1 Mas - Ubud (membina siswa magang/prakrin) untuk memberikan sosialisasi Kopdit/Credit Union (CU) kepada guru - guru & staf TU SMK N 1 Mas pada hari Rabu, 18 Oktober 2012 di Ruang Rapat Dewan Guru SMK Negeri 1 Mas - Ubud.

Dalam sosialisasi tersebut, manajer menyampaikan,"Koperasi Kredit yang sering juga disebut "Credit Union” adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan-pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya". Koperasi kredit ini biasanya muncul atas prakarsa dan mufakat sekelompok orang yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan diantara sesama mereka, dengan tingkat bunga yang memadai sesuai dengan kesepakatan bersama pula. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi), atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota. 

Secara praktis ikatan yang mempersatukan mereka itu dapat dibagi dalam tiga golongan. Pertama, ikatan kebersamaan lingkungan kerja. Misalnya karyawan sesuatu instansi pemerintah atau swasta, guru, perawat. Kedua, kesamaan tempat tinggal. Misalnya RT, RW, pendukuhan, Kampung, desa. Ketiga, keanggotaan sesuatu perkumpulan/organisasi. Umpamanya himpunan petani, himpunan nelayan, himpunan pecinta alam, perkumpulan mahasiswa. Pengalaman menunjukkan bahwa ketiga jenis ikatan pemersatu sebagai dasar solidaritas bersama di atas mampu memekarkan kesamaan pandangan terhadap pengembangan sikap hemat, saling percaya, penataan simpanan yang praktis dalam lingkup swadaya, penggunaan uang secara lebih bijaksana, pelayanan pinjaman secara cepat, tepat dan murah, tanpa keharusan adanya Jaminan yang tinggi bagi para anggotanya. Kecuali itu ikatan pemersatu itu memudahkan pelaksanaan usaha pendidikan yang diberikan kepada para anggota dan calon anggota. Di Kopdit Kubu Bingin ikatan pemersatu adalah "Kesenian".

Ada enam pilar / hal pokok bagi pengembangan koperasi kredit yakni swadaya, kerjasama, efisiensi, solidaritas, kesejahteraan bersama dan pendidikan yang bersinambungan. Keenam hal itu biasanya dimasukkan dalam lingkup bahan pendidikan, baik secara formal maupun secara Informal, secara lisan maupun tertulis.

Para penggerak koperasi kredit di Indonesia maupun di Negara maju seperti Amerika Serikat dan Canada berprinsip bahwa orang-orang yang hendak menjadi anggota koperasi itu harus melalui satu tahapan pendidikan awal yang disebut latihan dasar selama lima sampai tujuh hari. Aspek pendidikan dalam lingkup pengembangan koperasi kredit sangat penting karena di samping koperasi kredit adalah gerakan ekonomi melalui kegiatan, dan Koperasi kredit adalah gerakan pendidikan melalui kegiatan ekonomi.

Koperasi kredit berkembang karena pendidikan. Koperasi kredit mendapat pengawasan oleh pendidikan kredit bergantung sebagian besar pada pendidikan. Dalam pendidikan awal atau pendidikan dasar ini para calon anggota mendapat orientasi tentang penataan masalah-masalah ekonomi rumah tangga, cara menabung, meminjam, uang pangkal, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, angsuran pinjaman, bunga, denda, sisa hasil usaha, pencocokan antar buku anggota dengan catatan yang ada di bendahara (kartu simpanan dan pinjaman anggota), termasuk aspek-aspek yang oleh ibu-ibu penggerak Koperasi kredit disebut TUKKEPAR, yakni tujuan pinjaman, Kemampuan mengembalikan pinjaman, Kerajinan menabung, Prestasi dan Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi kredit. Selain aspek-aspek dari Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB) juga tercantum catatan mengenai lingkup pinjaman produktif, kesejahteraan, darurat, kelipatan pinjaman, termasuk aspek ATTUR, yakni Angsur Tepat Turut Rencana. Kecuali itu, dalam pelatihan dasar para calon anggota mendapat penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi kredit yang disepakatiatau bakal disepakati, penataan Rapat Anggota Tahunan, uraian tugas dar Pengurus, Dewan Pimpinan, Panitia Pendidikan, Paniatia Kredit, Badan Pemeriksa, dan Karyawan (kalau ada).

Pentingnya aspek pendidikan terpatri dalam pengembangan koperasi kredit dengan adanya pembakuan panitia permanen yang disebut Panitia Pendidikan. Panitia ini melakukan upaya pendidikan kepada para anggota untuk mengembangkan sumber dana dan sumber manuasia yang diantara para anggota. Pendidikan ini biasanya diadakan secara terus menerus! Oleh karena itu Wakil Ketua dari dewan pimpinan di koperasi kredit primer secara langsung biasanya jadi ketua panitia pendidikan ini. Hal itu berpangkal dari pengalaman bahwa kesulitan dari seseorang yang berkekurangan/miskin hanya dapat diatasi dengan jalan mengumpulkan dana dari mereka sendiri dan meminjamkan dana itu kepada sesama mereka asal ada pengembangan sumber dana melalui pendidikan yang bersinambungan, baik secara formal maupun informal (human investment).

Banyak manfaat yang diperoleh apabila masuk menjadi anggota Koperasi Kredit Kubu Bingin yaitu Simpan - pinjam, Daperma (Dana Perlindungan bersama) sejenis asuransi, Dana Sosial Suka maupun Duka, Pendidikan dan Masa depan yang lebih baik (Ayu)

CU Kubu Bingin adakan Diklat Akuntansi

Sumber Daya Manusia professional tentunya menjadi harapan setiap organisasi apalagi credit union. Untuk menciptakan SDM yang luar biasa, pendidikan wajib terus ditingkatkan. Pendidikan bukanlah sebuah beban/biaya namun sebuah investasi untuk pengembangan credit union kedepan. Menjawab program CU Kubi ditahun 2011 adalah "Pendidikan" maka setiap kegiatan pendidikan slalu mengirim kader - kadernya untuk dibina dan ditempa baik yang dilaksanakan oleh Puskopdit BAG/Dinas Koperasi. CU Kubu Bingin tidak hanya menunggu program Puskopdit/Dinas koperasi dalam penyelenggaran diklat namun CU Kubu Bingin berinovasi menyelenggarakan sendiri pendidikan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya.

Pada hari Minggu, 19 Juni 2011 bertempat dilantai II Gedung CU Kubu Bingin telah diselenggarakan Diklat Akuntansi dengan melibatkan karyawan, pengurus dan pengawas CU Kubu Bingin, jumlah peserta 14 orang mendatangkan narasumber Bp Wayan Ceblos, S.E. yang saat ini dipercaya menjadi Manajer Puskopdit Bali Artha Guna. Pendidikan dan pelatihan ini berjalan selama 4 jam, mulai dari proses memasukkan transaksi SUM (Slip Uang Masuk), SUK (Slip Uang Keluar), SM (Slip Memo), pembuatan jurnal, buku besar, neraca saldo, neraca lajur, neraca/laporan laba rugi. Begitu panjang proses akuntansi ini sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi. Hasil akhir berupa laporan keuangan Credit Union "LKSB (Laporan Keuangan Statistik Bulanan" dan didukung laporan analisa PEARLS. Apa itu PEARLS ? P = Protection (perlindungan), E = Effective financial strukture (struktur keuangan yang efektif), A = Aset quality (kualitas aset), R = Rate of Return Cost (nilai pengembalian dan biaya), L = Liquidity (likuiditas), S = Sign of Growth (tanda - tanda pertumbuhan). Dengan PEARLS kita bisa mengukur kinerja manajemen dengan ratio - ratio yang dicapai dengan perbandingan ratio ideal.
Diklat Akuntansi betul - betul sangat dirasakan manfaatnya oleh kepengurusan CU Kubu Bingin. Mereka menyatakan bahwa ini adalah proses dasar dalam manajemen keuangan yang harus dipahami bersama tidak hanya untuk CU Kubu Bingin namun dapat diterapkan untuk kepentingan pribadi dalam membuat laporan keuangan keluarga. Ilmu yang telah dimiliki agar ditularkan ke anggota sehingga kepengurusan bisa membantu anggota dalam membuat laporan keuangan bisnis anggota "khususnya manajemen di bagian kredit".

Harapan dengan diklat ini menambah wawasan kepengurusan, memudahkan pengontrolan keuangan/manajemen sehingga terinovasi dalam penyampaian langkah - langkah konkrit untuk maju bersama mensejahterakan anggota. Selamat berjuang! (Ayu)

Diklat NPL dan Hypnosis di Tegaljaya


Diklat NPL dan Hypnosis dilaksanakan selama 3 hari (4 - 6 Pebruari 2011) di Rumah Khalwat Tegaljaya dengan jumlah peserta 35 orang yang diselenggarakan oleh Tabloid Mentik Puskopdit BAG. Tujuan dari diklat ini adalah untuk memaksimalkan potensi diri untuk hasil yang luar biasa.

Menurut penuturan Ibu Hendrayani, salah satu peserta diklat tersebut menyatakan manfaat yang ia peroleh dari pelatihan ini :
1. Merubah pola pikir agar menjadi lebih maju (mindset)
2. Melakukan relaksasi dan terfokus pada satu tujuan (hynopsis)
3. Menetapkan sasaran yang jelas dan spesifik, dapat diukur, layak dicapai, realistis dan ada batas waktu (goal setting).
4. Metode komunikasi dalam bidang penjualan untuk membina hubungan yang baik dengan konsumen/calon konsumen yang menggunakan dasar pemahaman (hypno selling)
5.Memasukkan program yang baik atau memasukkan data baru, memperbaiki data yang rusak agar menjadi lebih optimal (terapy).

Akhir penuturannya Bu Hendrayani menyampaikan, "pelatihan ini betul - betul menambah pengetahuan pribadi saya dalam menghadapi orang - orang disekitar, semoga dapat meningkatkan potensi diri saya secara maksimal dan luar biasa didunia Koperasi Kredit Kubu Bingin ditempat saya mengabdi dan masyarakat luas.

Sosialisasi Koperasi Kredit Kubu Bingin Untuk Anggota dan Calon Anggota

Pada hari Sabtu, 13 Nopember 2010 telah dilaksanakan Sosialisasi ke-2 Kopdit Kubu Bingin untuk anggota dan calon anggota, berlangsung selama 4 jam dengan jumlah peserta 14 orang dengan fasilitator : Jerry Manurip dan Dewa Ayu Putriani, bertempat di Lantai II Gedung Kopdit Kubu Bingin.

Sosialisasi ini dilaksanakan melihat kondisi anggota yang sangat sibuk/waktunya sangat berharga. Sosialisasi ini dikemas cukup menarik sehingga materinya lebih bersifat teknis . Dengan adanya sosialisasi ini bukan berarti pelaksanaan Diklat dasar Kopdit ditiadakan namun akan tetap dilaksanakan minimal sekali dalam setahun. Melalui diklat/sosialisasi kita akan mendapatkan bibit - bibit kepengurusan masa depan sehingga Kopdit Kubu Bingin tidak miskin kaderisasi pengurus.

Tujuan dari dilaksanakan sosialisasi ini agar anggota / calon anggota mempunyai pemahaman yang dalam tentang koperasi kredit. Selama ini pemahaman masyarakat bahwa keuntungan menjadi anggota koperasi hanya simpan dan pinjam. Melalui sosialisasi ini harapan Kopdit Kubu Bingin, anggota menyadari akan hak dan kewajibannya, mengetahui secara jelas semua produk - produk kopdit/keunggulan Kopdit Kubu Bingin, saling mengenal anggota satu dengan yang lainnya, bisa mamanage keuangan/ABK (Anggaran Belanja Keluarga), tidak berfokus untuk meminjam, menabung prioritas utama dan lain sebagainya

Harapan anggota dapat terpenuhi "sejahtera" apabila anggota menyadari bahwa peranan ia di kopdit sangat tinggi, selain menjadi anggota, ia adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Wadah yang ada yaitu Kopdit Kubu Bingin adalah suatu tempat menyatukan visi dan misi anggota.
Semoga dengan rutinas sosialisasi yang dilakukan oleh Kopdit Kubu Bingin setiap 3 bulan sekali akan membawa dampak untuk peningkatan kualitas aset dan kuantitas anggota. Jayalah Kopditku, Sejahtera Anggotaku!

DIKLAT AUDIT NASIONAL DI LINGKUNGAN PUSKOPDIT BAG

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kopdit Bingin karena mendapatkan kesempatan emas di audit oleh Calon Auditor Inkopdit yang telah dilatih/dididik teori di Rumah Khalwat Tegaljaya - Dalung - Kuta - Badung mulai tanggal 9 - 14 Nopember 2010 dan aplikasi pembelajaran yang mereka terima dipraktekkan selama 4 hari (15 - 19 Nopember 2010) di 9 (sembilan) CU/Kopdit yang ada dibawah naungan Puskopdit Bali Artha Guna.

Tanggal 17 Nopember 2010 merupakan hari libur nasional (Idul Adha), merupakan moment yang dimanfaatkan peserta untuk berwisata keliling Bali menikmati indahnya panorama Bali. Tanggal 19 Nopember 2010 para peserta auditor dibawah komando ketua kelompoknya menyampaikan kepada Pengurus/Pengawas dan Manajemen tentang hasil klarifikasi Audit yang telah dilaksanakan selama 4 hari dan laporan detailnya akan diserahkan saat penutupan Diklat Audit pada tanggal 22 Nopember 2010 dan diharapkan perwakilan pengurus/manajemen Kopdit untuk hadir menerima laporan tersebut.

Peserta berjumlah 47 orang, dari berbagai primer / sekunder di bawah naungan Inkopdit Jakarta (dari Sabang s/d Merauke). Peserta dibagi menjadi 9 (sembilan) kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang peserta auditor dan 2 kelompok terdiri dari 6 orang peserta auditor (khusus mengaudit Kopdit yang asetnya besar : Kopdit Tri Tunggal Tuka dan Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya). Latar belakang peserta terdiri dari unsur Pengurus, Pengawas dan Manajemen.

Primer yang menjadi obyek praktek kerja lapangan auditor Inkopdit adalah
1. Kopdit Tri Tunggal Tuka
2. Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya
3. Kopdit Kubu Bingin
4. Kopdit Sumber Kasih Tangeb
5. Kopdit Duta Sejahtera
6. Kopdit Tabira
7. Kopdit Buana Kasih
8. KSP Wisuda Guna Raharja
9. Kopkar Kosayu

Kegiatan pelaksanaan audit oleh Inkopdit kepada primer di bawah Puskopdit BAG merupakan internal audit dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia. Aspek yang diamati dan diteliti adalah aspek hukum/legalitas, aspek keuangan, aspek permodalan dan aspek manajemen. per - 31 Oktober 2010 Kelima aspek tersebut tersirat dalam penilaian kesehatan koperasi melalui Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tanggal 22 Desember 2009.

Harapan dari auditor Inkopdit dengan diperkenalkan pelayanan audit sehingga timbul budaya audit sesuai dengan tujuan Gerakan Koperasi Kredit "Keterbukaan" dapat diaktualisasikan sekarang dan dimasa yang akan datang (Dewa Ayu)

Metirta Yatra Sebagai Ungkapan Rasa Syukur CU Kubi


Tirta Yatra, study banding dan wisata bersama pada tanggal : 23 - 26 April 2010 adalah sebuah ungkapan rasa syukur CU Kubi atas kesuksesan yang diraih selama ini. Peserta berjumlah : 43 orang terdiri dari unsur pengurus, pengawas, karyawan, mantan pengurus/karyawan dan anggota.
CU/koperasi kredit yang dikunjungi adalah CU Mandiri Probolinggo, CU Sanqti Pasuruan dan CU Sawiran. Tempat tirta yatra yang dikunjungi : Pura Rambut Siwi negara, Pura Agung blambangan, Pura Mandara Giri - Semeru dan Pura Luhur Ponten Gunung Bromo.
Objek wisata yang dikunjungi : penanjakan Gunung Bromo melihat sunrise/matahari terbit, naik kuda menuju ketinggian Gunung Bromo.
Dari perjalanan awal sampai dengan pulang banyak hal yang dapat dipetik diantaranya :
1.Mengucap syukur karena keluarga besar CU Kubi diberikan kesempatan untuk bersama-sama mewujudkan impian kebersamaan dalam suatu keluarga besar tanpa perbedaan, seperti moto : bersama menuju sejahtera
2. Membuka pola pikir kepengurusan dan anggota bahwa CU Kubi masih punya peluang untuk berkembang lebih baik lagi sehingga harus semangat dan optimis untuk maju
3. Pengembangan anggota dapat diwujudkan melalui sistem AMAL, pembukaan TP, Pendidikan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk anggota
4. Peningkatan mutu SDM agar terus dikembangkan melalui magang, study banding, pendidikan/pelatihan, mengikuti seminar/lokakarya dll.
5. Ciptakan brand sehingga CU bisa memasyarakat/membudaya
6. Ciptakan sistem agar CU tetap aksis walaupun SDMnya berganti-ganti terutama ditingkat kepengurusan
7. Kepengurusan harus solid (kompak)
8. Suasana kantor dan lingkungan sekitarnya harus tertata dengan baik dan buatlah senyaman mungkin
9. Kesejahteraan karyawan agar diperhatikan : Jamsostek, jangan menggaji karyawan kurang
10. Ada aturan yang jelas tentang operasional dan organisasi, seperti : AD/ART diamandemen, SOP, SOM, Poljak, peraturan khusus, Renstra, Visi/Misi/Tujuan dll
Banyak hal yang harus kita lakukan untuk mencapai CU yang ideal dan menjadi PR bagi kami Kepengurusan CU Kubi untuk mewujudkan semuanya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan anugrahnya sehingga kami dapat mewujudkan anggota yang sejahtera


Training Of Trainer


Pendidikan adalah salah satu pilar koperasi, tertuang juga pada prinsip-prinsip koperasi butir ke-5 dan merupakan motto koperasi (berawal dari pendidikan, berkembang karena pendidikan, dikontrol oleh pendidikan dan tergantung pada pendidikan).
Mengingat pendidikan sangat esensial maka Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar bekerjasama dengan Inkopdit Jakarta menyelenggarakan Pendidikan TOT (Training Of Trainer) selama 3 hari (16-18 Oktober 2009) dengan fasilitor (Bp. Trisna Ansali dan Bp Ari Setiawan) bertempat di Aula Kecil Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung, Kuta - Badung.
Karena pendidikan TOT ini sangat dirasakan manfaatnya dalam dunia perkoperasian kendatipun berbiaya mahal tetapi tetap mendapat sambutan hangat dari koperasi primer binaan Puskopdit BAG sehingga pesertanya mencapai 35 orang (dari rencana 25 orang) terdiri dari unsur manajemen, pengurus, pengawas dan anggota.
Melalui TOT diharapkan tumbuhnya pelatih-pelatih yang handal dan tentunya mempunyai komitmen untuk kemajuan Koperasi Kredit di era masa depan karena mereka membawa bendera Koperasi. Untuk Puskopdit BAG sendiri harapannya dari TOT ini adalah ada 3 peserta yang sudah siap pakai untuk menjadi fasilitator Puskopdit BAG kedepan.
Menjadi seorang pelatih/fasilitator/motivator tidak mudah, harus mempunyai keyakinan, pengetahuan, kemampuan, kemauan dan perjuangan (pantang mundur dalam menghadapi segala hambatan/tantangan selanjutnya didunia perkoperasian.

Training Kader Management

Menumbuhkan semangat berkoperasi dan komitmen bersama diantara keluarga besar management Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar maka diadakan Training Kader Management selama 3 hari (tertanggal 14 - 16 Agustus 2009) bertempat di monumen Nasional Makam Pahlawan Margarana, dengan melibatkan peserta sebanyak 28 orang (10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan) dengan pendamping dari manajemen primer T1V 2004 (mbak nana, pak agung dan pak purnawan) dan fasilitator Puskopdit (Bp Jack Mudastra, Bp Wayan Widastra, Bp Ketut Mudana, Bp Lilik, Bp W. Puger) dan seluruh manajemen Puskopdit BAG sebagai pendamping.
Peserta dikelompokkan menjadi 4 kelompok (masing-masing kelompok 7 orang) yaitu :
- Kelompok 1 bernama Panda
- Kelompok 2 bernama Mawar
- Kelompok 3 bernama Cendrawasih
- Kelompok 4 bernama Matahari
Peserta diberangkatkan dengan naik kendaraan roda empat full AC (truk) pada pukul : 13.30 Wita.
Setibanya ditempat, perlengkapan masing-masing peserta dilakukan penggeledahan (HP, perhiasan, pakaian dan perlengkapan yang tidak diperlukan disita dan diamankan panitia).
Semua kegiatan peserta dilaksanakan di wantilan sebelah barat dan wantilan sebelah timur untuk panitia.
Acara training kader management dibuka oleh Ketua Pengurus Puskopdit BAG ( Bp Joni) dan beliau menyatakan tidak bisa mendampingi seluruh kegiatan training karena persiapan BAG Cup.
Adapun kegiatan dari peserta selama 3 hari adalah :
1. Acara pagi : olah raga
2. Acara malam : renungan kehidupan dan renungan khusus dimakam pahlawan margarana pada tanggal 16 Agustus 2009 sebagai tanda penghormatan kepada jasa-jasanya bagi bangsa dan negara Indonesia.
3. Acara inti :
- Motivasi
- Pengetahuan berkomunikasi yang baik
- Leadership/kepemimpinan
- Pengetahuan tentang dasar-dasar koperasi kredit
- outbound (13 game dengan pemaknaan koperasi), yang dilombakan :
1. Game mencari anggota (7 jenis kacang-kacangan dan beras hitam disebar direrumputan) dan masing - masing peserta agar mengumpulkan 10 buah untuk satu jenis kacang dan yang amat sulit dikumpulkan adalah beras hitam (perumpamaan anggota yang kaya) maknanya :
agar koperasi tetap eksis kita harus memiliki anggota yang beragam jenis profesi
2. Game Survei Produk ; peserta diperlihatkan berbagai macam jenis produk, hapalkan dan tuliskan (25 buah produk)
Maknanya : kita harus bisa mengenali produk saingan kita dan yang cocok diterapkan dipasaran sehingga produk kita tetap laku dipasaran
3. Game Komunikasi : komandan regu diperlihatkan tulisan dan menyampaikan keanggotanya dan anggota yang ke -7 menuliskan apa yang mereka dengar
Maknanya : memilih orang yang tepat untuk memimpin dan pemimpin agar dapat menyampaikan pesan kepada anggotanya dengan benar sehingga tidak terjadi miss komunikasi yang mengakibatkan target tidak tercapai.
4. Game Irigasi : peserta diberikan koran dan diharapkan air mengalir diatas koran dan ember penuh berisi air.
Maknanya : Pentingnya sebuah jaringan organisasi untuk melindungi lembaga
5. Game LKSB : peserta diharapkan menempelkan perkiraanya sesuai dengan posisinya : aktiva, passiva, pendapatan dan biaya
Maknanya : manajemen harus bisa tahu tentang LKSB
6. Game Menara : peserta membuat menara setinggi-tingginya dan kuat
Maknanya : koperasi kita agar tahan dari berbagai goncangan dan diharapkan menjadi yang terbaik
7. Game Viva Air Bocor : peserta agar mampu mengeluarkan bola kecil yang ada didalam viva air
Maknanya : team management harus kompak dan terus menggali potensi yang ada, mencari terobosan/strategi jitu dalam mencapai target yang ditetapkan pengurus
8. Game Strushjump : peserta melompat dari ketinggian
Maknanya : menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih keberanian
9. Game Jaring Laba-laba : peserta diharapkan bisa melewati jaring-jaring laba-laba tanpa harus bersentuhan dengan jaring tersebut.
Maknanya : Koperasi punya aturan dan manajemen harus dapat melaksanakan aturan tersebut dan tidak boleh melanggarnya seperti : AD, ART, poljak, SOM dan SOP
10. Game Tali bersilang terbuat dari tali plastik
Maknanya : dalam menyelesaikan kredit masalah diperlukan strategi, memang sangat sulit dilakukan pemecahannya namun tetap ada selusi untuk menyelesaikannya.
11. Game Rapat : peserta menyusun gambar yang tergunting dan bibir peserta ditutup dengan latban
Maknanya : dalam sebuah rapat kita tidak harus banyak bicara, banyak memakai pikiran dan jika ada ide/gagasan baru bicara dan koperasi agar mengadakan kerjasama
12. Game memindahkan resiko : bola dipindahkan ke goul dengan hanya mempergunakan tali plastik yang dipersiapkan oleh panitia
Maknanya : untuk mengamankan asset anggota, koperasi agar membuat terobosan untuk memperkecil resiko dengan memindahkannya kepada pihak lain seperti asuransi
13. Game Menjaga Citra : peserta mengambil bola dilumpur
Maknanya : mempertahankan citra kopdit agar tetap yang terbaik
4. Acara selingan :
- Pementasan drama setiap masing-masing kelompok dan diperlombakan
Yang meraih juara dalam perlombaan drama adalah :
1. Juara Umum : kelompok Mawar
2. Juara Kedua : kelompok Matahari
3. Juara Ketiga : kelompok Panda
4. Juara Keempat : kelompok Candrawasih
- Penyegaran oleh panitia,
- Setiap kelompok menyebutkan yel-yel kelompoknya,
- Setiap kelompok menyanyikan lagu kegemarannya dan dinyanyikan pada saat kelompokkanya memenangkan game (outbound).
- Pemberian hadiah untuk setiap kelompok yang memenangkan game pada saat outbound
1. Juara Umum : kelompok Panda
2. Juara kedua : kelompok Mawar
3. Juara ketiga : kelompok Cendrawasih
4. Juara keempat : kelompok Matahari
5. Acara penutup :
- Peserta menjawab pertanyaan sesuai dengan yang diberikan panitia (evaluasi tentang kejujuran masing-masing peserta)
- Peserta diharapkan menulis nama teman disebelah kanannya dan menuliskan kritik tentang prilakunya selama 3 hari dan menuliskan 5 macam kebaikan teman sebelah kirinya
- Peserta diharapkan mengkritik kepanitiaan
- Peserta diharapkan menuliskan hal-hal yang paling berkesan selama training
- Peserta mendapatkan sertifikat training
- Peserta menyanyikan lagu kemesraan
- Peserta dan panitia foto bersama sebelum meninggalkan tempat
6. Acara Rekreasi
Peserta dan panitia berekreasi bersama ke Alas Kedaton sambil menikmati detik-detik akhir kebersamaan didalam training kader management sehingga tetap menjadi kenangan yang berharga bagi setiap pribadi peserta.

Oleh : Dewa Ayu Putriani