SUBSCRIBE

Kopdit Kubu Bingin Lakukan Sosialisasi Di SMK Negeri 1 Mas

Sebelah Kiri Kepsek SMK (Drs. I Gusti Ngurah Wirahadi, M.Pd)
Sosialisasi Kopdit Kubu Bingin tidak hanya dilaksanakan untuk Anggota namun diselenggarakan juga untuk calon anggota, tujuannya agar calon anggota (masyarakat) mempunyai pemahaman yang sama, apa dan bagaimana kopdit itu?

Berdasarkan temuan/analisa dilapangan, pemahaman masyarakat tentang kopdit (koperasi kredit/credit union) masih sangat terbatas. Mereka hanya tahu koperasi adalah tempat untuk meminjam uang dan menabung.  Mereka belum tahu, apa itu Kopdit dan manfaatnya? Apa yang membedakan dengan koperasi yang lain?
Dalam kesempatan yang baik tersebut, Manajer Kopdit Kubu Bingin (Dewa Ayu Putriani) memanfaatkan kerjasama yang selama ini mereka lakukan dengan SMK Negeri 1 Mas - Ubud (membina siswa magang/prakrin) untuk memberikan sosialisasi Kopdit/Credit Union (CU) kepada guru - guru & staf TU SMK N 1 Mas pada hari Rabu, 18 Oktober 2012 di Ruang Rapat Dewan Guru SMK Negeri 1 Mas - Ubud.

Dalam sosialisasi tersebut, manajer menyampaikan,"Koperasi Kredit yang sering juga disebut "Credit Union” adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan-pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya". Koperasi kredit ini biasanya muncul atas prakarsa dan mufakat sekelompok orang yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan diantara sesama mereka, dengan tingkat bunga yang memadai sesuai dengan kesepakatan bersama pula. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi), atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota. 

Secara praktis ikatan yang mempersatukan mereka itu dapat dibagi dalam tiga golongan. Pertama, ikatan kebersamaan lingkungan kerja. Misalnya karyawan sesuatu instansi pemerintah atau swasta, guru, perawat. Kedua, kesamaan tempat tinggal. Misalnya RT, RW, pendukuhan, Kampung, desa. Ketiga, keanggotaan sesuatu perkumpulan/organisasi. Umpamanya himpunan petani, himpunan nelayan, himpunan pecinta alam, perkumpulan mahasiswa. Pengalaman menunjukkan bahwa ketiga jenis ikatan pemersatu sebagai dasar solidaritas bersama di atas mampu memekarkan kesamaan pandangan terhadap pengembangan sikap hemat, saling percaya, penataan simpanan yang praktis dalam lingkup swadaya, penggunaan uang secara lebih bijaksana, pelayanan pinjaman secara cepat, tepat dan murah, tanpa keharusan adanya Jaminan yang tinggi bagi para anggotanya. Kecuali itu ikatan pemersatu itu memudahkan pelaksanaan usaha pendidikan yang diberikan kepada para anggota dan calon anggota. Di Kopdit Kubu Bingin ikatan pemersatu adalah "Kesenian".

Ada enam pilar / hal pokok bagi pengembangan koperasi kredit yakni swadaya, kerjasama, efisiensi, solidaritas, kesejahteraan bersama dan pendidikan yang bersinambungan. Keenam hal itu biasanya dimasukkan dalam lingkup bahan pendidikan, baik secara formal maupun secara Informal, secara lisan maupun tertulis.

Para penggerak koperasi kredit di Indonesia maupun di Negara maju seperti Amerika Serikat dan Canada berprinsip bahwa orang-orang yang hendak menjadi anggota koperasi itu harus melalui satu tahapan pendidikan awal yang disebut latihan dasar selama lima sampai tujuh hari. Aspek pendidikan dalam lingkup pengembangan koperasi kredit sangat penting karena di samping koperasi kredit adalah gerakan ekonomi melalui kegiatan, dan Koperasi kredit adalah gerakan pendidikan melalui kegiatan ekonomi.

Koperasi kredit berkembang karena pendidikan. Koperasi kredit mendapat pengawasan oleh pendidikan kredit bergantung sebagian besar pada pendidikan. Dalam pendidikan awal atau pendidikan dasar ini para calon anggota mendapat orientasi tentang penataan masalah-masalah ekonomi rumah tangga, cara menabung, meminjam, uang pangkal, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, angsuran pinjaman, bunga, denda, sisa hasil usaha, pencocokan antar buku anggota dengan catatan yang ada di bendahara (kartu simpanan dan pinjaman anggota), termasuk aspek-aspek yang oleh ibu-ibu penggerak Koperasi kredit disebut TUKKEPAR, yakni tujuan pinjaman, Kemampuan mengembalikan pinjaman, Kerajinan menabung, Prestasi dan Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi kredit. Selain aspek-aspek dari Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB) juga tercantum catatan mengenai lingkup pinjaman produktif, kesejahteraan, darurat, kelipatan pinjaman, termasuk aspek ATTUR, yakni Angsur Tepat Turut Rencana. Kecuali itu, dalam pelatihan dasar para calon anggota mendapat penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi kredit yang disepakatiatau bakal disepakati, penataan Rapat Anggota Tahunan, uraian tugas dar Pengurus, Dewan Pimpinan, Panitia Pendidikan, Paniatia Kredit, Badan Pemeriksa, dan Karyawan (kalau ada).

Pentingnya aspek pendidikan terpatri dalam pengembangan koperasi kredit dengan adanya pembakuan panitia permanen yang disebut Panitia Pendidikan. Panitia ini melakukan upaya pendidikan kepada para anggota untuk mengembangkan sumber dana dan sumber manuasia yang diantara para anggota. Pendidikan ini biasanya diadakan secara terus menerus! Oleh karena itu Wakil Ketua dari dewan pimpinan di koperasi kredit primer secara langsung biasanya jadi ketua panitia pendidikan ini. Hal itu berpangkal dari pengalaman bahwa kesulitan dari seseorang yang berkekurangan/miskin hanya dapat diatasi dengan jalan mengumpulkan dana dari mereka sendiri dan meminjamkan dana itu kepada sesama mereka asal ada pengembangan sumber dana melalui pendidikan yang bersinambungan, baik secara formal maupun informal (human investment).

Banyak manfaat yang diperoleh apabila masuk menjadi anggota Koperasi Kredit Kubu Bingin yaitu Simpan - pinjam, Daperma (Dana Perlindungan bersama) sejenis asuransi, Dana Sosial Suka maupun Duka, Pendidikan dan Masa depan yang lebih baik (Ayu)

Ratusan Pengelola Koperasi Ikuti Pelatihan KUKM di Denpasar

Manajer Kopdit Kubu Bingin & Manajer Kopdit Kubu Gunung
Dalam upaya pemberdayaan sektor Koperasi & UKM, serta untuk meningkatkan kualitas dan manajemen, pengelolaan koperasi sekaligus mensosialisasikan kebijakan peraturan No. 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang penggunaan Lambang Koperasi Indonesia, Panitia Pelatihan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) HPP - PETA Provinsi Bali yang beralamat di Jl. Pulau Misol 44 Denpasar menyelenggarakan pelatihan KUKM pada tanggal 11 Oktober 2012 dengan tema, " OPTIMALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAGEMENT & PENGELOLAAN KOPERASI SERTA KETERAMPILAN TEKNIS ANGGOTA" yang dilaksanakan di Aula Gedung Wanita "Karya Graha" Jl. Ahmad Yani - Lumintang Denpasar, diikuti oleh ratusan pengelola koperasi  di Bali.

Pelatihan ini dibuka oleh ketua panitia penyelenggara yaitu Pande Ketut Santiyasa. Kepala UPT Diklat UKM Provinsi Bali (Ketut Rai Sukerta) hadir ditengah - tengah peserta diklat mewakili gubernur bali yang berhalangan hadir karena acara yang tidak bisa ditinggalkan. Pelatihan ini mendatangkan 2 orang narasumber dari Dinas KUKM Provinsi Bali (Ir. Tutut Tutati dan Drs. I Ketut Wijana) dan seorang narasumber dari Dewan Koperasi Indonesia  Badung (Drs. I Wayan Reta, SH.MM).

Diantara ratusan peserta yang hadir, Kopdit Kubu Binginpun ikut berkontribusi didalamnya, dengan mengirim 2 orang peserta yaitu Dewa Ayu Putriani selaku Manajer Kopdit Kubu Bingin dan I Komang Mertha selaku Wakil Ketua Pengurus Kopdit Kubu Bingin. Ini adalah salah satu bentuk partisipasi didalam meningkatkan wawasan SDM pengelola koperasi, disamping juga bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap panitia penyelenggara yang telah mengundang Kopdit Kubu Bingin secara resmi

Tujuan kegiatan pelatihan ini yaitu pertama meningkatkan pengetahuan pengurus dan partisipasi aktif anggota, kedua meningkatkan pengetahuan pengurus, pengawas, karyawan, manajer dalam pengelolaan koperasi, ketiga meningkatkan pemahaman pengurus dan pengawas terhadap dinamika dan partisipasi anggota sebagai "buah" dari pendidikan anggota dan menjadikan anggota yang berpartisipasi aktif sebagai kekuatan serta pengelolaan koperasi sesuai dengan kepentingan & kebutuhan anggota, keempat meningkatkan kemampuan manajemen bisnis koperasi dan keterampilan teknis usaha anggota.

Sebagai bentuk keikutsertaan dalam acara tersebut, panitia penyelenggara telah memberikan sertifikat pelatihan kepada seluruh peserta (Ayu)

LOKAKARYA "MEMBANGUN MASA DEPAN CU KUBI"

Pada Hari Sabtu - Minggu, 19 - 20 Pebruari 2011, CU Kubi melaksanakan lokakarya "Membangun Masa Depan CU Kubi" dengan narasumber : Emanuel frans Supriyanto di Rumah Retret Karmel, Jl, Raya Bedugul.

Adapun acaranya sebagai berikut :

1. Jadikan sukses milik kita

2. Langkah Jitu membidik sasaran

3. Posisi Cu Kubi saat ini

3. Road Map

4. Diskusi kelompok (analisa SWOT) dari aspek Internal dan Eksternal

5. Kesimpulan (Visi CU Kubi 10 tahun)

Lokakarya ini diikuti oleh 12 peserta, terdiri dari unsur :pengurus, pengawas, manajemen dan anggota

Beberapa kesimpulan yang menarik :

1. Moto Kubi "Mekenyem, Gelis, Uwusan ditunjukkan dengan "JEMPOL KIRI"

2. Salam Visi " Aset minimal Rp 150 Milyar yang berasal dari anggota Kubi di tahun 2020

3. Salam Metal "Pendampingan"

4. Kambing Hitam terapi

5. Kinerja sukses :

- Training 10 %

- Penugasan 30 %

- Pendampingan 60%

6. Mengapa kita "GAGAL" ? karena 88% dikuasai "bawah sadar" dan 12% "sadar"

7. Tidak menggunakan standard orang lain untuk mengukur sukses kita

8. Sukses 90% dipengaruhi oleh pikiran

9. Ciptakanlah impian

10. Kegagalan timbul karena "kambing hitam" sehingga perlu di terapi

11. Berani keluar dari titik aman

Semoga lokakarya ini membangkitkan semangat kepengurusan untuk mencapai kesuksesan "SEMOGA"

Sosialisasi Koperasi Kredit Kubu Bingin Untuk Anggota dan Calon Anggota

Pada hari Sabtu, 13 Nopember 2010 telah dilaksanakan Sosialisasi ke-2 Kopdit Kubu Bingin untuk anggota dan calon anggota, berlangsung selama 4 jam dengan jumlah peserta 14 orang dengan fasilitator : Jerry Manurip dan Dewa Ayu Putriani, bertempat di Lantai II Gedung Kopdit Kubu Bingin.

Sosialisasi ini dilaksanakan melihat kondisi anggota yang sangat sibuk/waktunya sangat berharga. Sosialisasi ini dikemas cukup menarik sehingga materinya lebih bersifat teknis . Dengan adanya sosialisasi ini bukan berarti pelaksanaan Diklat dasar Kopdit ditiadakan namun akan tetap dilaksanakan minimal sekali dalam setahun. Melalui diklat/sosialisasi kita akan mendapatkan bibit - bibit kepengurusan masa depan sehingga Kopdit Kubu Bingin tidak miskin kaderisasi pengurus.

Tujuan dari dilaksanakan sosialisasi ini agar anggota / calon anggota mempunyai pemahaman yang dalam tentang koperasi kredit. Selama ini pemahaman masyarakat bahwa keuntungan menjadi anggota koperasi hanya simpan dan pinjam. Melalui sosialisasi ini harapan Kopdit Kubu Bingin, anggota menyadari akan hak dan kewajibannya, mengetahui secara jelas semua produk - produk kopdit/keunggulan Kopdit Kubu Bingin, saling mengenal anggota satu dengan yang lainnya, bisa mamanage keuangan/ABK (Anggaran Belanja Keluarga), tidak berfokus untuk meminjam, menabung prioritas utama dan lain sebagainya

Harapan anggota dapat terpenuhi "sejahtera" apabila anggota menyadari bahwa peranan ia di kopdit sangat tinggi, selain menjadi anggota, ia adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Wadah yang ada yaitu Kopdit Kubu Bingin adalah suatu tempat menyatukan visi dan misi anggota.
Semoga dengan rutinas sosialisasi yang dilakukan oleh Kopdit Kubu Bingin setiap 3 bulan sekali akan membawa dampak untuk peningkatan kualitas aset dan kuantitas anggota. Jayalah Kopditku, Sejahtera Anggotaku!

DIKLAT AUDIT NASIONAL DI LINGKUNGAN PUSKOPDIT BAG

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kopdit Bingin karena mendapatkan kesempatan emas di audit oleh Calon Auditor Inkopdit yang telah dilatih/dididik teori di Rumah Khalwat Tegaljaya - Dalung - Kuta - Badung mulai tanggal 9 - 14 Nopember 2010 dan aplikasi pembelajaran yang mereka terima dipraktekkan selama 4 hari (15 - 19 Nopember 2010) di 9 (sembilan) CU/Kopdit yang ada dibawah naungan Puskopdit Bali Artha Guna.

Tanggal 17 Nopember 2010 merupakan hari libur nasional (Idul Adha), merupakan moment yang dimanfaatkan peserta untuk berwisata keliling Bali menikmati indahnya panorama Bali. Tanggal 19 Nopember 2010 para peserta auditor dibawah komando ketua kelompoknya menyampaikan kepada Pengurus/Pengawas dan Manajemen tentang hasil klarifikasi Audit yang telah dilaksanakan selama 4 hari dan laporan detailnya akan diserahkan saat penutupan Diklat Audit pada tanggal 22 Nopember 2010 dan diharapkan perwakilan pengurus/manajemen Kopdit untuk hadir menerima laporan tersebut.

Peserta berjumlah 47 orang, dari berbagai primer / sekunder di bawah naungan Inkopdit Jakarta (dari Sabang s/d Merauke). Peserta dibagi menjadi 9 (sembilan) kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang peserta auditor dan 2 kelompok terdiri dari 6 orang peserta auditor (khusus mengaudit Kopdit yang asetnya besar : Kopdit Tri Tunggal Tuka dan Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya). Latar belakang peserta terdiri dari unsur Pengurus, Pengawas dan Manajemen.

Primer yang menjadi obyek praktek kerja lapangan auditor Inkopdit adalah
1. Kopdit Tri Tunggal Tuka
2. Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya
3. Kopdit Kubu Bingin
4. Kopdit Sumber Kasih Tangeb
5. Kopdit Duta Sejahtera
6. Kopdit Tabira
7. Kopdit Buana Kasih
8. KSP Wisuda Guna Raharja
9. Kopkar Kosayu

Kegiatan pelaksanaan audit oleh Inkopdit kepada primer di bawah Puskopdit BAG merupakan internal audit dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia. Aspek yang diamati dan diteliti adalah aspek hukum/legalitas, aspek keuangan, aspek permodalan dan aspek manajemen. per - 31 Oktober 2010 Kelima aspek tersebut tersirat dalam penilaian kesehatan koperasi melalui Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tanggal 22 Desember 2009.

Harapan dari auditor Inkopdit dengan diperkenalkan pelayanan audit sehingga timbul budaya audit sesuai dengan tujuan Gerakan Koperasi Kredit "Keterbukaan" dapat diaktualisasikan sekarang dan dimasa yang akan datang (Dewa Ayu)

KOMUNITAS SATU VISI KUBU BINGIN


Sabtu, 7 Agustus 2010 Pukul : 14.35 wita - 16.55 Wita Kantor CU/Kopdit Kubu Bingin diramekan oleh kehadiran para pengusaha yang mana mereka adalah anggota CU Kubi. Pengusaha ini berkumpul untuk menyatukan visi dan misi membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Komunitas Satu Visi Kubu Bingin. Anggota komunitas ini berjumlah 18 orang dan sebagai pendamping Bp Agus Thuru (Redaksi Tabloid Mentik).
Pencetus ide komunitas ini adalah salah satu anggota yunior Kubi yang baru bergabung selama 7 bulan yaitu Bp Wayan Riko Arsana yang beralamat di Bedulu Gianyar dan saat ini sedang mengelola mini market di wilayah Tengkulak Kaja Kemenuh dan Peliatan Ubud sedangkan mini marketnya di Bedulu sudah diberikan pengelolaan kepada adiknya. Sebelum pak Riko menjadi Anggota kubi, istrinya Bu Desak sudah lebih dahulu bergabung (dalam paparannya : dia hanya ingin istrinya belajar berorganisasi dan saat RAT XI Kubi di Pura Samuan Tiga Bedulu istrinya tidak bisa hadir akhirnya pak Riko yg mewakili, disanalah pak Riko tertarik untuk gabung menjadi anggota Kubi).
Gagasan ini muncul karena pak Riko ingin berpartisipasi dalam mensejahterakan anggota.
Cara mensejahterakan anggota salah satunya adalah menyatukan anggota - anggota yang sudah mempunyai usaha agar usahanya semakin berkembang dengan membentuk jejaring antar anggota/menciptakan sistem dan atau memotivasi anggota yang berkeinginan menjadi seorang pengusaha. Pak Riko mengharapkan komunitas ini hidup, ada pelatihan-pelatihan kewirausahaan, ada kerjasama antar anggota yang punya usaha, memberikan motivasi kepada calon wirausaha untuk berani berwirausaha dan tercipta sistem tanggung renteng dalam pengajuan permohonan permodalan pada kopdit/pada pemerintah.
Pengurus Komunitas Satu Visi Kubu Bingin :
1. Ketua : I Wayan Riko Arsana
2. Sekretaris : Ni Putu Junita Yundasari
3. Bendahara : Ni Wayan Simen
Dalam komunitas ini juga disepakati membayar kontribusi anggota komunitas Rp 20.000 sebagai operasional kegiatan sehingga tidak membebani CU Kubi. Dana ini akan dibuatkan rekening di CU Kubi.
Komunitas ini akan membuat sebuah peraturan khusus untuk mengikat anggota dan melancarkan kegiatan komunitas.
Para pengusaha ini sangat senang dan berterima kasih karena CU Kubi telah menyelenggarakan kegiatan tersebut semoga komunitas ini slalu hidup dan dapat memberdayakan anggota terutama pengembangan SDM.

Training Of Trainer


Pendidikan adalah salah satu pilar koperasi, tertuang juga pada prinsip-prinsip koperasi butir ke-5 dan merupakan motto koperasi (berawal dari pendidikan, berkembang karena pendidikan, dikontrol oleh pendidikan dan tergantung pada pendidikan).
Mengingat pendidikan sangat esensial maka Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar bekerjasama dengan Inkopdit Jakarta menyelenggarakan Pendidikan TOT (Training Of Trainer) selama 3 hari (16-18 Oktober 2009) dengan fasilitor (Bp. Trisna Ansali dan Bp Ari Setiawan) bertempat di Aula Kecil Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung, Kuta - Badung.
Karena pendidikan TOT ini sangat dirasakan manfaatnya dalam dunia perkoperasian kendatipun berbiaya mahal tetapi tetap mendapat sambutan hangat dari koperasi primer binaan Puskopdit BAG sehingga pesertanya mencapai 35 orang (dari rencana 25 orang) terdiri dari unsur manajemen, pengurus, pengawas dan anggota.
Melalui TOT diharapkan tumbuhnya pelatih-pelatih yang handal dan tentunya mempunyai komitmen untuk kemajuan Koperasi Kredit di era masa depan karena mereka membawa bendera Koperasi. Untuk Puskopdit BAG sendiri harapannya dari TOT ini adalah ada 3 peserta yang sudah siap pakai untuk menjadi fasilitator Puskopdit BAG kedepan.
Menjadi seorang pelatih/fasilitator/motivator tidak mudah, harus mempunyai keyakinan, pengetahuan, kemampuan, kemauan dan perjuangan (pantang mundur dalam menghadapi segala hambatan/tantangan selanjutnya didunia perkoperasian.

Training Kader Management

Menumbuhkan semangat berkoperasi dan komitmen bersama diantara keluarga besar management Puskopdit Bali Artha Guna Denpasar maka diadakan Training Kader Management selama 3 hari (tertanggal 14 - 16 Agustus 2009) bertempat di monumen Nasional Makam Pahlawan Margarana, dengan melibatkan peserta sebanyak 28 orang (10 orang laki-laki dan 18 orang perempuan) dengan pendamping dari manajemen primer T1V 2004 (mbak nana, pak agung dan pak purnawan) dan fasilitator Puskopdit (Bp Jack Mudastra, Bp Wayan Widastra, Bp Ketut Mudana, Bp Lilik, Bp W. Puger) dan seluruh manajemen Puskopdit BAG sebagai pendamping.
Peserta dikelompokkan menjadi 4 kelompok (masing-masing kelompok 7 orang) yaitu :
- Kelompok 1 bernama Panda
- Kelompok 2 bernama Mawar
- Kelompok 3 bernama Cendrawasih
- Kelompok 4 bernama Matahari
Peserta diberangkatkan dengan naik kendaraan roda empat full AC (truk) pada pukul : 13.30 Wita.
Setibanya ditempat, perlengkapan masing-masing peserta dilakukan penggeledahan (HP, perhiasan, pakaian dan perlengkapan yang tidak diperlukan disita dan diamankan panitia).
Semua kegiatan peserta dilaksanakan di wantilan sebelah barat dan wantilan sebelah timur untuk panitia.
Acara training kader management dibuka oleh Ketua Pengurus Puskopdit BAG ( Bp Joni) dan beliau menyatakan tidak bisa mendampingi seluruh kegiatan training karena persiapan BAG Cup.
Adapun kegiatan dari peserta selama 3 hari adalah :
1. Acara pagi : olah raga
2. Acara malam : renungan kehidupan dan renungan khusus dimakam pahlawan margarana pada tanggal 16 Agustus 2009 sebagai tanda penghormatan kepada jasa-jasanya bagi bangsa dan negara Indonesia.
3. Acara inti :
- Motivasi
- Pengetahuan berkomunikasi yang baik
- Leadership/kepemimpinan
- Pengetahuan tentang dasar-dasar koperasi kredit
- outbound (13 game dengan pemaknaan koperasi), yang dilombakan :
1. Game mencari anggota (7 jenis kacang-kacangan dan beras hitam disebar direrumputan) dan masing - masing peserta agar mengumpulkan 10 buah untuk satu jenis kacang dan yang amat sulit dikumpulkan adalah beras hitam (perumpamaan anggota yang kaya) maknanya :
agar koperasi tetap eksis kita harus memiliki anggota yang beragam jenis profesi
2. Game Survei Produk ; peserta diperlihatkan berbagai macam jenis produk, hapalkan dan tuliskan (25 buah produk)
Maknanya : kita harus bisa mengenali produk saingan kita dan yang cocok diterapkan dipasaran sehingga produk kita tetap laku dipasaran
3. Game Komunikasi : komandan regu diperlihatkan tulisan dan menyampaikan keanggotanya dan anggota yang ke -7 menuliskan apa yang mereka dengar
Maknanya : memilih orang yang tepat untuk memimpin dan pemimpin agar dapat menyampaikan pesan kepada anggotanya dengan benar sehingga tidak terjadi miss komunikasi yang mengakibatkan target tidak tercapai.
4. Game Irigasi : peserta diberikan koran dan diharapkan air mengalir diatas koran dan ember penuh berisi air.
Maknanya : Pentingnya sebuah jaringan organisasi untuk melindungi lembaga
5. Game LKSB : peserta diharapkan menempelkan perkiraanya sesuai dengan posisinya : aktiva, passiva, pendapatan dan biaya
Maknanya : manajemen harus bisa tahu tentang LKSB
6. Game Menara : peserta membuat menara setinggi-tingginya dan kuat
Maknanya : koperasi kita agar tahan dari berbagai goncangan dan diharapkan menjadi yang terbaik
7. Game Viva Air Bocor : peserta agar mampu mengeluarkan bola kecil yang ada didalam viva air
Maknanya : team management harus kompak dan terus menggali potensi yang ada, mencari terobosan/strategi jitu dalam mencapai target yang ditetapkan pengurus
8. Game Strushjump : peserta melompat dari ketinggian
Maknanya : menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih keberanian
9. Game Jaring Laba-laba : peserta diharapkan bisa melewati jaring-jaring laba-laba tanpa harus bersentuhan dengan jaring tersebut.
Maknanya : Koperasi punya aturan dan manajemen harus dapat melaksanakan aturan tersebut dan tidak boleh melanggarnya seperti : AD, ART, poljak, SOM dan SOP
10. Game Tali bersilang terbuat dari tali plastik
Maknanya : dalam menyelesaikan kredit masalah diperlukan strategi, memang sangat sulit dilakukan pemecahannya namun tetap ada selusi untuk menyelesaikannya.
11. Game Rapat : peserta menyusun gambar yang tergunting dan bibir peserta ditutup dengan latban
Maknanya : dalam sebuah rapat kita tidak harus banyak bicara, banyak memakai pikiran dan jika ada ide/gagasan baru bicara dan koperasi agar mengadakan kerjasama
12. Game memindahkan resiko : bola dipindahkan ke goul dengan hanya mempergunakan tali plastik yang dipersiapkan oleh panitia
Maknanya : untuk mengamankan asset anggota, koperasi agar membuat terobosan untuk memperkecil resiko dengan memindahkannya kepada pihak lain seperti asuransi
13. Game Menjaga Citra : peserta mengambil bola dilumpur
Maknanya : mempertahankan citra kopdit agar tetap yang terbaik
4. Acara selingan :
- Pementasan drama setiap masing-masing kelompok dan diperlombakan
Yang meraih juara dalam perlombaan drama adalah :
1. Juara Umum : kelompok Mawar
2. Juara Kedua : kelompok Matahari
3. Juara Ketiga : kelompok Panda
4. Juara Keempat : kelompok Candrawasih
- Penyegaran oleh panitia,
- Setiap kelompok menyebutkan yel-yel kelompoknya,
- Setiap kelompok menyanyikan lagu kegemarannya dan dinyanyikan pada saat kelompokkanya memenangkan game (outbound).
- Pemberian hadiah untuk setiap kelompok yang memenangkan game pada saat outbound
1. Juara Umum : kelompok Panda
2. Juara kedua : kelompok Mawar
3. Juara ketiga : kelompok Cendrawasih
4. Juara keempat : kelompok Matahari
5. Acara penutup :
- Peserta menjawab pertanyaan sesuai dengan yang diberikan panitia (evaluasi tentang kejujuran masing-masing peserta)
- Peserta diharapkan menulis nama teman disebelah kanannya dan menuliskan kritik tentang prilakunya selama 3 hari dan menuliskan 5 macam kebaikan teman sebelah kirinya
- Peserta diharapkan mengkritik kepanitiaan
- Peserta diharapkan menuliskan hal-hal yang paling berkesan selama training
- Peserta mendapatkan sertifikat training
- Peserta menyanyikan lagu kemesraan
- Peserta dan panitia foto bersama sebelum meninggalkan tempat
6. Acara Rekreasi
Peserta dan panitia berekreasi bersama ke Alas Kedaton sambil menikmati detik-detik akhir kebersamaan didalam training kader management sehingga tetap menjadi kenangan yang berharga bagi setiap pribadi peserta.

Oleh : Dewa Ayu Putriani